Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Sunday, December 26, 2010

Ikutan ngomong Bola ah.....

Kali ini sayap Garuda tak secepat biasanya. Ia keder juga melawan harimau-harimau Malaya yang gesit dan lincah. Menang dengan gemilang di kandang sendiri ternyata bukan jaminan akan sukses di kandang orang lain. Berbahagialah si Rajagobal, karena statementnya terbukti.

Banyak yang kecewa ketika dalam waktu kurang lebih 10 menit saja, gawang Indonesia berhasil kebobolan tiga kali. Caci maki pun mulai berdatangan... mulai yang diperuntukkan bagi supporter Malaysia yang "tidak sopan" sampai ke timnas sendiri.,

Ckckckck.... malang benar. Sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Sebenarnya sih wajar, la wong namanya juga permainan, mesti ada yang kalah and yang menang. Toh, Timnas sudah all out dan berusaha sebaik mungkin. Jikapun kali ini gagal itu memang karena Malaysia juga tak kalah all out dalam menghadapi Indonesia...
Maka inilah pertandingan antara dua tim hebat musim ini...^^

Terkadang kita lebih sering siap untuk menang dan berhasil,
tapi jarang sekali yang siap untuk kalah dan menerima kekalahan dengan lapang dada tanpa mencari siapa atau apa sebagai alasannya....

Meski pahit, inilah kenyataan,,,
Apa yang terjadi malam ini semoga bisa jadi pembelajaran untuk pertandingan Rabu Depan... Tak apa sekarang 3:0, besok kita hajar 5:0 ya...hehehe....

Maju terus Garudaku..
Ku yakin pasti menang..
Semangat coy^_^


Flamboyan, 2010

Wednesday, December 22, 2010

The Golden Good Bye

Tuhan menciptakan Anda
sebagai jiwa yang dikasihi-Nya,
yang tidak direncanakan untuk
dinistai oleh orang lain atas nama cinta.

Jika dia mencintai Anda,
dia tak akan mampu menyakiti Anda,
atau merendahkan Anda,
dan tidak akan mengkhianati Anda
dan mengatakan bahwa Anda
adalah sebab dari pengkhianatannya.

Perpisahan dari orang seperti itu
adalah perpisahan emas.

The Golden Goodbye

Mario Teguh

Ketika si Bocah Jatuh Cinta

Senyum bocah itu merekah...
Ada apa gerangan???
Pipi chubby-nya kini tampak bersemu merah...

Ow..ow..ternyata si bocah sedang jatuh cinta...
what???
jatuh cinta???
anak kelas II SD???
Mereka pacaran???
Hah???
Kok bisa???

Ckckckckck....
ketika kutanyai makna pacaran pada bocah 8 tahun itu,
ia pun tak mengerti...
Hanya saja ketika "seorang teman laki-laki" sekelasnya mengatakan ia cantik...
Si bocah pun tak kuasa menahan rasa bahagianya... kemudian semua berlanjut..
Mereka saling surat-suratan...
dan terjalinlah ikatan

Hmmm...ckckckckckck...

Tahukah kau kawan apa do'a si bocah yang jumlah giginya belum genap itu..?
"semoga ketika besar kelak kami jodoh, Amin..."

Oh my God...
duniaku serasa runtuh...

Geli tapi miris mendengarnya...

Anak zaman sekarang, seperti buah mangga yang di karbit..
Cepat banget matangnya....

Aku berfikir..
Dulu sewaktu SD, aku kayaknya ga' gitu2 amat deh...
mana ada pikiranku untuk pacaran, meski ada yang naksir (alah...hehehe...)

Tapi itulah...
Zaman telah berubah, dan manusia-manusianya pun berubah
Apa yang diketahui anak-anak sekarang ini terkadang jauh diluar jangkauan umur yang semestinya....Cara fikirnya yang terkadang begitu dewasa membuatku terkaget-kaget.. dan beberapa "ilmu" itu didapati dari kotak ajaib yang bernama Televisi....

Hmm.... Ya ALLAH,
Tidak memang mudah mendidik anak,
apalagi zaman sekarang,

Benih yang baik sekalipun jika ditanam ditempat yang tidak baik,
tidak akan menumbuhkan sesuatu yang baik...

Rabb,
Lindungilah aku dan keturunanku dari bermaksiat kepada-Mu,
dan tunjukanlah kebaikan pada si bocah lugu itu...
Amin.

Flamboyan, 2010

Tuesday, December 21, 2010

Terima Kasih, Cinta...

Mencoba untuk membuka lembaran hidup yang lebih baik,
dengan terus memikirkan yang baik,
dengan terus bermimpi yang baik,
dengan terus menjalani hari yang tersisa dengan baik,

perjalanan waktu begitu banyak mengajarkan tentang kehidupan,
meski harus melewatinya sendiri,
meski harus terjatuh berulang kali,
meski harus mengeluh dan tertatih-tatih tuk bangkit,
namun semua terasa indah,
karena ada cinta yang dulu sempat terpendam,
kini tumbuh kembali dan bersemi,

dititik-titik air mata terucap sebuah kepasrahan beserta keyakinan,
dibalik kelemahan, Dia sisakan kekuatan,
dibalik keputusasaan, di hadirkan harapan,

kini diri tak lagi memikirkan apa yang tak mampu dipikirkan,
tetap terus menjalani hari ini dengan baik,
dan kelak kebaikan itu akan lahir dengan sendirinya.

Tuhan,
terima kasih,
kini aku bisa kembali berdiri,
dengan kedua kakiku,
tanpa lagi rapuh.

semoga aku bisa selalu seperti ini,
melalui ujian-ujian yang akan melahirkan bunga-bunga takwa,
menyebarkan benih-benih keiklasan,
melahirkan keimanan yang lebih tangguh,

terima kasih
Cinta.

Flamboyan, 2010

Monday, December 20, 2010

Just Feeling inside

semua hanya tentang rasa,
yang mengatur segala daya,
mau terpuruk atau bangkit dialah yang kemudian berkuasa.

lama bergelut dengan rasa,
sungguh membuat diri terlena,
ketika datangnya tak pernah di undang,
maka ketika ia harus pergi pun,
harus dilepas begitu saja,
tak boleh dikekang,
tak boleh dipegang erat,

karena sepenuhnya ia bukanlah milikmu,

Flamboyan, 2010

Friday, December 17, 2010

Buat siapa saja yang akan menikah...

Maher Zain - BarakAllahu Lakuma

We're here on this special day

Our hearts are full of pleasure

A day that brings the two of you

Close together

We're gathered here to celebrate

A moment you'll always treasure

We ask Allah to make your love

Last forever

Let's raise our hands and make Do'a

Like the Prophet taught us

And with one voice

Let's all say, say, say

بارك الله لكما وبارك عليكما
وجمع بينكما في خير
بارك الله لكما وبارك عليكما
وجمع بينكما في خير

From now you'll share all your chores
Through heart-ship to support each other
Together worshipping Allah
Seeking His pleasure

We pray that He will fill your life
With happiness and blessings
And grants your kids who make your home
Filled with laughter


Let's raise our hands and make Do'a
Like the Prophet taught us
And with one voice
Let's all say, say, say


بارك الله لكما وبارك عليكما
وجمع بينكما في خير

بارك الله
بارك الله لكم ولنا

الله بارك لهما
الله أدم حبهما
الله صلّي وسلّم على رسول الله

الله تب علينا
الله ارض عنا
الله اهد خطانا
على سنة نبينا
Let's raise our hands and make Do'a
Like the Prophet taught us
And with one voice
Let's all say, say, say


بارك الله لكما وبارك عليكما
وجمع بينكما في خير

Am so Tired, Rabb..

Terkadang ingin berucap,
Tuhan, aku lelah...
tapi kemudian relung hati ini bertanya,
"emangnya kamu sudah melakukan apa hingga lelah?"
"sudahkah memberikan manfaat tuk orang banyak?"
"sudahkah berdaya guna tuk umat?"
"sudahkah amalan-amalan mu all out?"
"hingga kau mampu berucap lelah...."

Jawaban untuk semua tanya adalah "belum"
belum ada sedikitpun...

aku hanya lelah dengan diriku sendiri
lelah dengan duniaku sendiri
lelah dengan kesibukanku sendiri
lelah dengan pikiranku sendiri
lelah dengan perasaanku sendiri
dan lelah dengan masalah yang kubangun sendiri...

Tuhan,
maaf jika ku terlalu lancang untuk berkata,
malam ini aku benar-benar lelah,
aku hanya butuh tempat bersandar
ketika satu persatu energi tlah terbang bersama hari...

Tuhan,
aku hanya memiliki-Mu...
Izinkan aku menyandarkan lelah ini dibahu-Mu,
izinkan aku menangis untuk menghapus lelahku ini..

Tuhan,
maafkan aku.

Muharram, 1432 H

Thursday, December 16, 2010

Tim Garuda di mata Wanita

Apa yang membedakan antara laki-laki dan wanita ketika menonton bola???

Yap, teriakannya.
Teriakan wanita jauh lebih heboh dibandingkan dengan laki-laki. Entah, mereka mengerti ato tidak tentang teknis bermain bola, intinya mah kalo bola masuk gawang itu artinya goal and menang hahaha...

Aku kadang senyum-senyum sendiri mengdengar komentar para wanita ketika menonton bola. Jika laki-laki biasanya akan asyik membicarakan teknis permainan, strategi perlawanan dan taktik para pemain.. maka wanita akan lebih asyik membicarakan betapa kerennya si Irfan Bachdim, jejaka blasteran Indonesia-Belanda. Ato betapa macho-nya si striker BePe alias Bambang Pamungkas..ckckckck..hahaha...

Dan aku, tak perlu menonton langsung permainan bola untuk mengetahui berapa jumlah skor yang diperoleh Tim Garuda. Cukup dengan seberapa sering kata Goal diteriakan maka itulah skor yang diperoleh Indonesia ^^...

Maju terus Timnas Indonesia..
Ku yakin hari ini pasti menang...

10 Muharram 1432 H

Mario Teguh in Love

Orang yang tak pernah menderita

karena cinta, sesungguhnya tak pernah
mengenal cinta.

Jika rasa itu tak pernah melukai,
pasti itu bukan cinta.

Cinta membuka yang selama ini tertutup,

menyadarkan yang belum pernah disadari,

mencemerlangkan yang tak terlihat,
dan memuliakan yang tak terhargai.


Cinta melambungkan harapan ke langit.


Tapi, jika ia dikecewakan,


Cinta menyayat hati sampai ke dasarnya.


Mario Teguh

Wednesday, December 15, 2010

Jejak Antara Ada dan Tiada

Sesuatu yang pernah ada,
dan kemudian hilang begitu saja,
terkadang amat menyakitkan,

ketika kita terbiasa dengan sgala ada,
kini harus terdiam karena semua tlah tiada,

jika ada sebuah pertemuan,
maka pasti akan ada perpisahan,
karena tak ada yang abadi di dunia ini,

jika ada sebuah cinta,
maka pasti akan ada benci,
karena rasa adalah pelangi,

jika ada sebuah perhatian,
maka pasti akan ada ketidakpedulian,
karena ini adalah manusiawi,

jika ada sebuah bahagia,
maka akan ada sebuah kesedihan,
karena itu sunatullah hidup,

jika ada sebuah senyuman,
maka akan ada sebuah airmata,
karena batas antara keduanya terkadang amat tipis.

Jika menengok kebelakang,
ada cerita bahagia yang membawa luka...

Jika menegok kedepan,
entah bagaimana cerita kan berkata,

yang jelas jalani saja,
maju..
lakukan apa yang bisa dilakukan,

yang tiada biarlah begitu adanya..
bukankah ada dan tiada bisa menjadi ada dan tiada,

mari terus melangkah...

Flamboyan, 2010

Tuesday, December 14, 2010

Thank U ALLAH

Allah,
malam ini aku ingin mengucapkan terima kasih,
terima kasih untuk segalanya,
terima kasih untuk sesuatu yang tak mungkin bisa terucap,

Allah,
terima kasih telah mengizinkan ku singgah kedunia ini,
terima kasih telah menitipkanku pada keluarga yang baik,
terima kasih telah mempertemukanku dengan orang-orang yang mencintaiku,
dan terima kasih telah memilihkan orang-orang untuk dicintai hatiku,

Allah,
terima kasih atas pelangi hidup yang indah ini,
terima kasih telah membuatku bisa tersenyum,
terima kasih telah memberikanku kesempatan untuk menikmati airmata,
terima kasih atas segala kebaikan.

Allah,
terima kasih atas semua nikmat yang luar biasa ini,
terima kasih atas semuanya...

Izinkan rasa cintaku terus tumbuh pada-Mu beriringan dengan rasa syukurku.

Muharram, 1432 H

Sepotong Pizza dan kesendirian

Sendiri itu terkadang tak enak, tapi juga bukan untuk disesali. Ketika sebagian teman-teman, disore yang dingin ini sedang berkumpul bersama keluarga dan anak-anak tercinta, aku masih sendiri mengendarai motor dibawah rintik hujan.

Aku hanya berkeliling bersama motorku, entah kemana ia akan membawaku pergi.
Sampai akhirnya aku berhenti disebuah kafe yang menjual Pizza. Hmm.. mamamia...

Aku melangkah sendiri... mencari bangku sendiri... memilih menu sendiri.. dan semuanya sendiri.

Sambil menunggu makanan datang, aku membawa mataku berkeliling.. menikmati beberapa foto dan lukisan yang terpajang disudut-sudut ruangan. Selain itu alunan musik latin membawaku terbang hingga ke negeri Italia... Hmm...perfecto....

Kucoba menikmati sepotong pizza yang kini tersenyum manis padaku...
Aku jadi ingat, dulu waktu di rumah, aku, kakakku dan adikku biasanya akan beriuran untuk membeli pizza, kemudian kita makan bersama-sama, saling berebutan, saling memandang dan saling menghitung jatah.. hahaha... memori yang takkan terlupakan....

Dan kini, aku hanya sendiri
sendiri menikmati gigitan demi gigitan sambil membiarkan pikiranku melayang jauh entah kemana.... Rasanya tak mampu lagi kumengikat pikiran ku agar tetap diam dan berada diruangan ini....

Dan kini,
Sepotong pizza berhasil meleyapkan kesendirianku dan membawaku jauh ke negeri antah berantah...

Flamboyan, 2010

Monday, December 13, 2010

Dangdut oh dangdut...

Dear God,
Tell me how to concentrate?

Dari pagi tadi, aku disugguhi musik dangdut jadul.. dari Roma Irama, Elvi Sukaisih, Iis Dahliah, Mansur S. dan kawan-kawan sudah singgah ditelingaku...

Bukan apa-apa, hanya saja aku tak mampu mengendalikan dua jempolku yang terus bergerak seiring dengan alunan musik dangdut hahahahaha..............

haduh..haduh.. besok mau ketemu pembimbing lagi...

ckckckckck... inilah resiko tinggal dipermukiman yang cukup padat.... Hmm... tetangga tidak tenggang rasa pula... Musik diputar sekerasnya..seolah-olah sedang ada perhelatan saja...

Dangdut..
dangdut..
dangdut..

Please deh...
aku mau nulis neh........
arrrrrggggggggg.....

Me and Myself

Selalu memandang ke atas hanya akan membuat diri merasa kerdil,
malu dan kemudian menciut ditelan bumi,
padahal apa yang tercipta adalah sebaik-baik penciptaan dari-Nya,
kelebihan dan kekurangan merupakan ciri khas unik yang mungkin tak dimiliki orang lain,

katakalah aku mencintaimu, diriku
apapun itu bentuknya.
aku takkan lagi membandingkan dengan sesuatu yang memang berbeda secara kodratnya.

aku mencintaimu diriku,
sebesar apapun kelemahan,

aku bahagia menempati raga ini,
aku bahagia menempati jiwa ini,
aku bahagia menempati seluruh kehidupan ku ini,

karena semua adalah hadiah terindah dari-Nya
yang harus selalu aku syukuri selagi nafas ini masih bisa berhembus,

aku adalah aku,
yang tak mungkin menjadi siapapun.

Maka aku bersyukur dan bahagia menjadi diriku seutuhnya.

Flamboyan, 2010

Ada dan tiada

Awalnya tak ada,
kemudian menjadi ada,
setelah itu tiada,
dan kelak ada dan tiada,
hanya menjadi sebuah kewajiban waktu.

Flamboyan, 2010

Friday, December 10, 2010

Orang gila yang intelek

Di suatu sore yang basah, aku memberhentikan motorku di depan rumah makan Padang. Yaps.. cuaca dingin membuatku rindu dengan suasana kampung halaman plus makanannya^^. Ada yang berbeda kali ini, di depan rumah makan tersebut berdiri seorang laki-laki. Gaya-nya funky abis.. rambut gimbal diikat diatas, hidung ditindik, gelang and cincin perak melingkar di tangannya.

Pandangannya jauh menembus kaca rumah makan yang memang tembus pandang. Laki-laki itu sepertinya begitu konsentrasi melihat setiap lauk pauk yang dijejer dengan artistiknya.. hmm..atau mungkin juga sedang menghitung jumlah lauk yang masih tersisa. Entahlah.

" Wah, ada model ya Mas, di depan rumah makannya," tanyaku menghangatkan suasana.

"Iya e Mbak, padahal tadi tu orang udah dikasih makan, baru dua jam yang lalu, sekarang balik lagi," jawab si Mas pelayang rumah makan tersebut dengan nada agak kesal.

"Ow...," jawabku singkat.

Hmm...meski orang gila, tapi dia kan manusia juga, pikirku. Ya kalo kebutuhan alamiah sudah mendesak, mau gila atau enggak ya mesti ditunaikan.

Laki-laki "unik" itu bukanlah sosok asing. Dia sering wara-wiri disekitar kawasan kostku. Ada satu hal lagi yang aku kagumi dari dia^_~. Dulu, juga pernah, saat aku membeli makanan di warung penyetan, orang gila ini duduk di dekat warung. Dia memegang sebuah Hape yang lumayan bagus dan masih layak pakai.

Otak si penjual makanan langsung berpikir cepat. Bersama temannya dia membuat konspirasi. Mereka memberikan sebungkus nasi, dan berharap nasi itu bisa ditukar dengan hape yang dipegang oleh si orang gila.

Proses diplomasi antara kedua pihak pun dilakukan. Si Mas penjual penyetan, dengan percaya diri mengahmpiri si orgil dengan wajah berseri-seri membawa sebungkus nasi. Dengan keahlian yang dimiliki dia pun bernegosiasi. Ketika keintiman mulai terjalin diantara mereka berdua, langsung saja serangan dilancarkan. Si Mas tadi membujuk agar si orgil tadi bersedia menyerahkan hape-nya tanpa perlawanan.

Namun si orgil tak kalah...dengan senyum manisnya dia berkata "hape ini perlu untuk menghubungi orang di rumah.....hahahahaha...."

Gubrakkkkkkk.....

Si Mas penjual penyetan langsung kejang-kejang mendengar komentar si orgil... (*lebay ding..^^). Aku dan beberapa penonton yang menyaksikan proses negosiasi antara Penjual penyetan Vs Orgil, langsung tertawa geli....

Hmmm... ckckckck... Ternyata Yogya tidak hanya melahirkan manusia-manusia normal yang intelek, orang gila pun intelek....!!!

Flamboyan, 2010

Thursday, December 09, 2010

Sabarlah

Pernahkah Anda
berdoa kepada Tuhan
dalam kemarahan yang besar,
untuk kemudian menyesal dan
meminta Tuhan untuk tidak mengabulkan doa itu?

Karena kita sering berdoa
dalam kemarahan dan ketergesaan,
maka belum terjawabnya banyak dari doa kita,
adalah justru jawaban yang terbaik.

Coba bayangkan,
seandainya Tuhan menuruti semua fatwa kemarahan Anda
seperti Pokoknya aku nggak akan ..!!!

Hmm ...
Sabarlah


Mario Teguh

Aku belum pandai Bersyukur


Apakah aku normal?
Yah pertanyaan yang kemudian muncul atas keanehan yang kurasakan.
Aku tidak tau, terkadang pada satu titik aku hanya ingin menangis. Tanpa sebab, dan entah kenapa. Pernah suatu ketika aku menagis hingga mata ini bengkak seperti ikan maskoki, hidung serasa makin lebar dan wajah benar-benar terlihat kuyu dan kaku.

Sambil menagis aku terus bertanya.
aku kenapa?
ada apa?
siapa yang nakal?
siapa yang jahat?
apa yang sakit?

Pertanyaan itu malah membuat ku semakin menangis.
hahahaha... aneh.

Ada yang tiba-tiba sakit kurasakan disini.
Yah, di dada ini. Seolah-olah ada beban yang tak sanggup aku pikul dan kemudian aku memuntahkannya lewat tangisan. Kadang aku menasehati diriku sendiri.. sudahlah..sudah..cukup, jangan membuang air mata percuma. Tapi tangisan itu semakin membandel, ia malah semakin keras. Hingga hidungku penuh dengan lendir yang menjijikan, nafas serasa sesak dan aku mulai bernafas dengan mulut.

Aku selalu bertanya?
Aku kenapa?
Seberapa berat masalahku sebenarnya?
Jangan-jangan aku hanya memasalahkan sesuatu yang sama sekali bukan masalah.
Inilah kekhawatiran terbesarku.

Dan sore ini, ketika aku mulai merasakan aku kembali pada titik terlemah. Aku mencoba menulis sebagai terapi. Tapi, aku malah semakin terisak. Sialnya, saat berada pada kondisi yang terlihat konyol itu, teman kost ku masuk ke dalam kamar dan melihat adegan yang amat dramatis...plus bombay abis. Yah, lagi apes saja, temanku beruntung bisa menyaksikan adegan India live tanpa sensor.

Sambil membenamkan wajahku di guling, aku meminta teman itu keluar dari kamarku. Just leave me alone... I need my cave and I need my privacy. Dia pun paham dan meninggalkanku dengan tangisanku yang konyol....

Am I too stupid???
Am I too weak as a woman???

And what I want???
Why am I crying???
Why am I so sad???
Why am I so mad???

Hey.. what's going on???

I don't know.. I can't explain with my logic side. I just wanna cry. That's it. No reason and no explanation.

hmm...makanya normal kah saya???

Untung temanku tadi masih mengakui bahwa aku wanita normal,
yang fluktuasi emosinya kadang labil,
dan disitulah keunikan dari seorang wanita.

huff.. lega rasanya mendapat pengakuan itu.

Masalahnya mungkin hanya satu;
" Aku belum pandai bersyukur.."

Muharram, 1432H

Desember si Bulan Hujan

Desember si bulan hujan.
Hampir setiap hari hujan. Awan hitam bergelombang-gelombang di langit. Kadang matahari datang hanya untuk mengambil absen, setelah itu ia pergi digantikan oleh hujan.

Hmm... dingin ...
apalagi dini hari menjelang subuh...serasa di frezzer....bbrrrrrrr...
jadi ingin berlama-lama saja dipulau kapuk.

Belum lagi kilat dan petir yang begitu ekstrim...bertubi-tubi, membentuk rangkaian harmoni yang menakutkan.. siapapun akan bergidik ngeri.. seolah-olah gelegarnya akan meruntuhkan langit saja.

Allah, aku suka hujan...
Tapi aku juga suka matahari...
Aku rindu dikala sinar mentari dengan genitnya masuk melalui celah-celah jendela kamarku...
Aku rindu ditampar sinar matahari ketika aku bandel melanjutkan mimpi malamku...
aku rindu tersenyum pada matahariku...

Apakah setiap hari akan terus hujan di bulan Desember ini???

Jika ia tak apa ALLAH, itu mungkin sudah sunatullahnya...
dan semoga bersama air yang turun akan disertai pula dengan Rahmat-Mu untuk kami semua... Amin.

Hujan di bulan Deseember,
meski gelap, meski hujan, meski dingin,
semoga tidak mematikan semangat beraktifitas...
Alhamdulillah, terima kasih Rabb...

Muharram, 1432 H

Aku sebutir pasir di samudera luas-Mu

Seorang teman bercerita tentang hari yang baru saja dilewatinya. Yah, semua tampak berat, terlebih lagi setelah menunggu antrian panjang yang memakan waktu berjam-jam, dokter memvonisnya dengan, "Anda terkena hepatitis kronik".

Temanku, kala itu masih bisa berbicara dengan gayanya yang santai, tapi entah seperti apa remuk hatinya didalam sana, akupun tak tau. Tak ada yang bisa aku lakukan, selain turut berempati atas ujian hidup yang dialaminya. Semoga ALLAH memberikannya kekuatan dan kesembuhan. Amin.

Setiap manusia pasti akan mendapat giliran untuk di uji, dan Tuhan paling tau seberapa kuat Hamba-Nya mampu menyelesaikan ujian itu. Pernah, suatu ketika aku merasa begitu luar biasa lelah dengan masalahku hingga dengan lancang bertaya kenapa ALLAH mengujiku dengan "soal" hidup yang seperti ini. Kenapa harus aku? Kenapa jalanku terasa buntu? Kenapa aku tidak menemukan jawaban atas semua yang terjadi?

Aku terkadang marah dan benci pada diri sendiri. Dan terkadang aku begitu mudah putus asa dengan jalan yang kutempuh. Namun, untunglah ALLAH masih menuntunku untuk mencari jawaban-jawaban atas semua pertanyaanku.

Kenapa aku harus diuji dengan "soal"seperti ini? Ternyata jawabannya mudah saja, karena memang baru segitu kesanggupanku untuk memikulnya. La wong, dikasih segitu aja dah ngeluh apalagi dikasih ujian yang lebih berat lagi hehehehe...

Malu..
terkadang malu banget sama ALLAH, terkadang tak tau harus bagaimana cara menghadap-Nya saking malunya...

Yah, bentuk ujian setiap orang itu berbeda-beda, dan yakinlah semua orang mendapat giliran...

Tuhan,
aku ini hanyalah sebutir pasir di Samudera Luas-Mu..
bimbing aku untuk mengahadapi segala bentuk badai ujian yang datang.
Amin.

Muharram, 1432H

Catatan Hati Seorang Istri

Semalam, aku membaca buku Asma Nadia tentang Catatan Hati Seorang Istri. Disana berisi kisah-kisah nyata kehidupan wanita yang sudah menikah. Aku terkaget-kaget, ternyata seperti itu lah kehidupan Rumah Tangga.

Cerita-cerita yang disajikan, lebih banyak terkait dengan pengalaman pahit berumah tangga. Bagaimana kemudian seorang wanita yang dianggap makhluk lemah dan rapuh, mampu berjuang dan bertahan. Kekuatan, ketegaran dan kelapangan hati mereka sungguh luar biasa.

Dan sebuah fakta membuat mataku terbuka bahwa tak ada sedikitpun jaminan seorang suami itu akan setia. Makhluk yang bernama laki-laki ternyata bisa dengan mudahnya jatuh cinta dengan wanita lain, meski ia telah hidup bertahun-tahun bersama Istri yang setia mendampinginya. Yang paling mengejutkan, meski sudah memilik 4 orang anak, ternyata seorang laki-laki bisa berkata bahwa ia tidak pernah mencintai istrinya, karena wajahnya yang tidak cantik. Sungguh tragis dan miris.

Tidak ada jaminan, seorang laki-laki rumahan yang penuh cinta dirumah dan terlihat sayang dengan anak-anak , akan tetap setia.

Tidak ada jaminan, seorang laki-laki yang tarbiyah, bagus ibadahnya tidak tergoda dengan wanita lain.

Tidak ada jaminan, seorang laki-laki yang mengizinkan istrinya bekerja di luar rumah atau sekolah diluar negeri, tetap menjaga janji suci pernikahan.

Tidak ada jaminan laki-laki yang begitu perhatian, penuh cinta dan kasih sayang, baik dan romantis di awal-awal pernikahan akan seperti itu selamanya.

Hmm.... Ya ALLAH seperti itukah???

Belum lagi menghadapi fase-fase suami ketika mengalami masa puber kedua..ketiga..keempat dan seterusnya...

Betul kata temanku.. Lebih baik aku tidak membeli buku ini karena hanya akan menimbulkan ketakutan dalam menikah. Namun, aku bersyukur juga karena fakta-fakta itu mengajarkanku banyak hal... Salah satunya, mencintailah secara profesional karena cinta hanya titipan. Sehingga jika kelak pemiliknya meminta kembali cinta itu, tidak ada yang terluka begitu hebatnya...

Mencari laki-laki yang setia ditahun-tahun kedepan, yang merasa cukup dengan satu istri, yang mampu menjaga hasratnya untuk tidak berpoligami, yang bertanggung jawab dan cinta terhadap istri beserta anak-anaknya bagaimanapun kondisinya mungkin akan sangat sulit... Tapi aku berharap ALLAH menyisakan satu untukku...

Seperti kata Ustadz Cahyadi, apapun bentuk cerita-cerita buruk mengenai pernikahan, jangan sampai membuat siapa saja takut untuk menikah.. cerita-cerita itu merupakan pelajaran agar kita lebih siap berumah tangga dan mampu mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.

Hidup memang terkadang keras dan terasa kejam, dan hanya orang-orang yang dekat dengan ALLAH saja yang mampu bertahan menghadapi segala tantangan hidup.

Muharram, 1432 H

Kisah Sepasang Manusia Cute

Selesai mengambil wudhu, aku bersama seorang temanku segera melangkah kelantai 2 Mesjid untuk melaksanakan sholat Ashar. Ketika kami tengah melangkah, pandangan kami terbentur pada seorang laki-laki muda yang tengah tidur dipangkuan seorang perempuan, dan disamping kiri si perempuan ada seorang wanita lagi. Mungkin temannya.

Mata kami tertuju kesana, tapi baik aku dan temanku tidak berkomentar. Yah, kami sibuk dengan pikiran kami masing-masing.

Setelah menunaikan kebutuhan ruh, kamipun melangkah keluar menuju parkiran. Dan ternyata, orang yang kami lihat dimesjid tadi tengah berfoto-foto ria bersama teman-teman yang lain, kali ini jumlahnya lebih banyak. Kami kembali melihat pemandangan itu. Dan fokus dari foto tersebut tetap pasangan muda tadi, senyum keduanya merekah dan tangan si wanita tak lepas-lepasnya merangkul tangan si pria.

Yah, pasangan muda yang cute. Perempuannya cantik, laki-lakinya ganteng, tampang mereka seperti aktivis sebuah organisasi keIslaman. Siapapun pasti iri melihat kemesraan mereka berdua.

Aku melirik temanku dan tersenyum, "sepertinya pengantin baru..".

"Ya.." jawab temanku.

"Nanti kamu kayak gitu juga tuh," godaku.

"Iya donk... ntar kamu juga gitu..." bela temanku.

Aku sedikit berargumentasi, "Ga lah... kata Ayahku meski kita sudah menikah, meski kita sudah memiliki ikatan sah dengan seseorang, tapi ada tempatnya kita menunjukkan kemesraan, tidak mesti di blow up di depan publik"

Temanku hanya mengangguk, entah setuju, entah sebenarnya ia tak yakin dengan kata-kataku.

Wallahualam, aku juga tidak tau kedepannya. Aku berharap agar tidak menjadi pasangan "norak". Aku setuju dengan pendapat ayahku, seberapapun cinta dan bahagianya kita dengan pasangan kita, hal itu tak perlu diumbar-umbar dan dipamerkan. Cukuplah kita dan pasangan kita saja yang tau. Adapun orang yang kemudian mengetahui kita adalah pasangan yang mesra, romantis dan cocok, itu hanya sebuah efek yang tidak langsung.

Yah..yah... sekarang aku bisa berkata seperti ini,
semoga kelak, aku bisa tetap istiqomah dengan prinsipku,

karena terkadang ALLAH menguji setiap ucapan yang kita sampaikan,
maafkan ya ALLAH...^_^

Bimbinglah hamba untuk tetap menjadi manusia pembelajar yang istiqomah... Amin.

Muharram, 1432 H

Wednesday, December 08, 2010

Happy New Year...

Selamat datang tahun yang baru...
Selamat tinggal tahun yang tlah berlalu...

Meski badai menghadang di awal tahun ini,
meski aku masih rapuh di awal pembelajaran ini,
meski kekuatan dan kesabaranku kan terus di uji,

tak kubiarkan semua itu merenggut mimpi-mimpi yang ingin kuraih,

Tuhan,
aku hanya ingin berpikiran positif,
aku akan terus maju,
aku tak akan mempersalahkan yang bukan masalah,

Tuhan,
Aku bahagia,
sangat bahagia,
dan terima kasih atas kebahagiaan ini.

Flamboyan, 2010

Curhat

Tuhan,
melalui tulisan-tulisan sederhana ini aku berbicara pada-Mu,
melalui kata-kata tak terangkai indah ini, aku mencurahkan rasaku,
melalui kalimat-kalimat ini, aku berharap bisa menjadi lebih dekat lagi dengan-Mu,

Tuhan,
Aku yakin, sesibuk apapun waktu-Mu,
mengurus jagad raya beserta isinya,
Engkau akan selalu ada,
untuk mendengarku keluh kesahku,

Tuhan,
terima kasih,
aku bersyukur atas semua yang kumiliki hingga detik ini.
bimbinglah aku untuk terus ada di jalan-Mu.

Flamboyan, 2010

Rabb,

Rabb,
aku hanya bingung atas semua ini,
aku hanya tidak tahu apa yang harus kulakukan,
yang jelas kakiku erus melangkah,
meski satu asa yang lepas,
membuat jalan itu tak lagi indah.

Rabb,
apa yang harus aku lakukan?
aku hanya tidak ingin hidup dalam bayang-bayang,
aku lelah untuk bersikap biasa seperti tak terjadi apa-apa,
aku hanya ingin mereka tau suara hatiku,
aku ingin mereka sedikit saja mengerti perasaanku,

Rabb,
apakah kekuatan batin itu benar-benar ada?
apakah tanpa berkatapun mereka bisa tau?

Rabb,
aku memang salah,
terlalu banyakberharap pada manusia,
aku terus menunggu suatu saat bibir ini bisa berkata jujur,
tapi kutakut ledakan emosi ini akan keluar begitu dahsyat.

Rabb,
aku bisa memafkan dia,
aku bisa memaafkan mereka,

tapi yang belum bisa kutunaikan,
adalah memaafkan diriku sendiri..

apa aku begitu kejam?

Rabb,
cepat atau lambat semua akan berakhir,
izinkan aku melaluinya, tanpa ada airmata lagi.

karena aku lelah.
dan aku malu pada-Mu.

Flamboyan, 2010

Pura-pura

Tuhan,
aku lelah pura-pura baik,
aku lelah pura-pura bahagia,
aku lelah pura-pura tegar,
aku lelah pura-pura tersenyum,
aku lelah pura-pura sabar,
aku lelah pura-pura pandai,
aku lelah pura-pura kuat,
aku lelah pura-pura dan
aku lelah...

aku hanya ingin benar-benar baik, ada ataupun tidak ada orang yang tahu,
aku hanya ingin benar-benar bahagia, ada ataupun tidak ada sesuatu yang bisa kuraih,
aku hanya ingin benar-benar tegar, ada ataupun tidak ada airmata,
aku hanya ingin benar-benar tersenyum, ada ataupun tidak ada kesedihan,
aku hanya ingin benar-benar sabar, ada ataupun tidak ada kesulitan,
aku hanya ingin benar-benar pandai, ada ataupun tidak ada pengakuan,
aku hanya ingin benar-benar kuat, ada ataupun tidak ada seorang pun yang menggenggam tanganku...

aku hanya ingin benar-benar tulus,
tidak lagi memakai topeng,

aku hanya ingin menjadi manusia seutuhnya,
bukan makhluk berwajah dua.

aku hanya ingin menjadi diriku sendiri,

tanpa ada lagi kepura-puraan.


Flamboyan, 2010

Monday, December 06, 2010

Muhasabah Cinta

Tuhan,
tahun itu kan segera berganti,
dan tlah banyak detik demi detiku berlalu dalam sesal,

Tuhan,
Aku memang bukanlah hamba-Mu yang baik,
Jujur, aku iri, iri pada mereka yang begitu mencintai-Mu,
yang menjaga hijab dan perkataan mereka,
yang khusyuk dan baik ibadahnya,
yang begitu santun dan tak lelah mengabdi di jalan-Mu,
yang memiliki segudang kesabaran dan kesyukuran,
yang memegang teguh keistiqomahan,

Tuhan,
aku terkadang malu,
malu pada-Mu,

tak layak rasanya diri ini berdiri dihadapan-Mu,
telah banyak coretan-coretan dosa menghiasi hati dan pikiran ini,
bahkan ketakutan itu muncul,

layakkah aku disebut sebagai hamba?
layakkah aku berjumpa dengan-Mu?

Tuhan,
aku memang manusia hina yang bergelimang dosa\a,
tapi aku yakin maaf dan pintu taubat-Mu tak pernah tertutup bagi hamba-hamba-Mu
yang ingin berubah...

Dan Tuhan,
aku ini wanita Beriman,
aku ini wanita beriman,
dan aku ini wanita beriman,

izinkan aku terus bisa memeluk keimananku,
izinkan aku hidup dalam hidayah ini,
izinkan aku menjalani hari dengan cahaya Islam,
izinkan aku bernafas dalam perjalanan ta'at kepada-Mu,

Tuhan,
aku memang bukanlah hamba yang baik,
tapi aku masih wanita beriman,
wanita yang memiliki kerinduan,
kerinduan yang dalam untuk berjumpa dengan-Mu dalam keadaan baik.

Tuhan,
meski tak terhitung banyaknya keburukan yang aku lakukan,
izinkan sedikit demi sedikit kebaikan yang kukumpulkan menjadi penghapus sgala kekhilafan,

Aku memang tak sesuci Maryam,
Seaggung Khadijah,
setegar Aisiyah,
sehebat Fatimah,

tapi aku ini masih wanita beriman,
izinkan aku terus bisa memeluk keimananku...

Ampuni aku Ya Rahim,
semoga aku bisa menjadi manusia yang lebih baik,
Amin.

Is that enough?

Dia kemudian hilang bagai ditelan bumi,
entah bagaimana caranya diri mengkondisikan batin yang menganga,
segores luka ia tinggalkan dalam temaram malam yang sepi,
Sebait nyanyian rindu melantun dari hati nan biru
berharap akan ada jawaban dari langit sebelum awan hitam kembali datang.

Terkadang kehilangan ini adalah sesuatu yang baru datang,
dan terkadang apa yang baru saja datang merupakan kehilangan yang dalam,

tak mudah untuk berlalu,
dan tak mudah untuk berucap "aku baik-baik saja"
namun segurat rasa malu yang tersisa
membungkam bibir-bibir yang meronta...

sudah layakkah aku meminta sesuatu yang pernah hilang?

kini jiwa ini tersadar,
tidak lagi menggali lubang dan menceburkan diri sendiri kedalamnya,
itu kebodohan,
itu kesalahan,

namun dari dosa itu asa kembali datang,
mensucikan jejak-jejak yang terlanjur kotor,

menghapus segala bentuk kemarahan,
aku memaafkanmu,
aku memaafkan dia,
aku memaafkan diriku,

cukuplah, darah yang mengalir menjadi normal kembali,
dan biarkan tangis dan tawa berada pada orbitnya yang lumrah,

tak kan ku biarkan lagi harapan palsu mengutuki diri dalam kesedihan,
karena hidupku terlalu berharga untuk mengungkit sebuah kisah yang tlah usai,

Coretan Akhir Tahun

Desember bulan hujan...
Begitu banyak air yang tumpah dari langit..
Matahari tak secerah biasanya..
ia hanya mampir sebentar, menyapa kesibukan alam di pagi hari,
kemudian ia lenyap berganti tempat dengan awan hitam,

meski siang, meski malam,
aroma dingin tak mau lepas dari raga,
daun-daun menjadi basah..
dan kolong-kolong langit tak lagi terlihat,

Desember ini menjadi saksi perpisahan,
perpisahan dengan masa lampau yang tak mungkin berulang,
setelah kubaca lembar demi lembar sejarah yang terukir,
kini kusiap menggoreskan tinta baru dalam lembaran yang baru.

Tuhan,
izinkanku menjadi manusia yang lebih baik..
kurangkai kembali mimpi-mimpiku dalam kanvas asa
kusematkan senyum kesyukuran...

Terima Kasih, Rabb