Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Sunday, April 22, 2012

MARRIAGE IS NOT ABOUT AGE


"Marriage is not about age; it's about finding the right person." 
(Menikah bukanlah perkara usia, namun bagaimana menenukan sosok yang nyaman dan bisa mendampingi seumur hidup.)

Sophia Bush

Friday, April 20, 2012

NATURAL

ku suka kamu apa adanya
senatural mungkin aku lebih suka
ku suka kamu begini saja
bukan karena ada apa-apanya dari yang kau punya
aku hidup di dunia
ingin tenang baik-baik saja
bersamamu aku bisa melewati itu

bukan aku yang mencarimu
bukan kamu yang mencari aku
cinta yang mempertemukan
dua hati yang berbeda ini

by: D' Massive

Hmm... liriknya "sesuatu" ^________^

Yakinlah, Kawan

Kawan,
kita memang wanita,
kita memang makhluk penghasil airmata yang banyak,
tapi aku bisa pastikan kita tidak lemah.

kau pernah bertanya, "kenapa Tuhan seperti meninggakan aku?"
Jawabannya Tidak kawan,
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.


Kita memang mengahadapi segudang masalah dalam hidup,
kita memang terkadang harus jatuh berkali-kali,
kita memang terkadang harus merasakan pahitnya kegagalan,

Bukan karena Tuhan tidak mempedulikan kita,
Tidak.
Justru saat itulah Tuhan ingin kita lebih dekat dengan-Nya.
Kesulitan membuat kita lebih bersungguh-sungguh,
Kelemahan membuat kita bersegera lari pada-Nya dengan khusyuk.

Kawan,
Ini hidup, bukan hanya tempat bersenang-senang,
jadi berhentilah untuk meratapi segelumit rasa sakit yang kau punya,
karena aku juga punya itu, dia juga punya itu, dan mereka juga punya itu.

Kawan, aku tahu semua amat berat,
Tapi sekali lagi yakinlah, Tuhan tak pernah meninggalkan kita,
yang ada kita yang meninggalkan Tuhan dengan segala prasangka buruk kita pada-Nya.

Mari kawan,
kugenggam erat tanganmu,
agar kau lebih kuat, dan aku pun lebih kuat.

Tuhan selalu ada,
menyaksikan kita,
dan akan selalu membantu kita.

Flamboyan, 8:36

Thursday, April 19, 2012

Terima Kasih, Ibu.

Baru tadi pagi, aku mengurai lembaran demi lembaran air mataku, saat wanita terkasih itu menelpon. Bahkan, aku tak kuasa menahan tangisan itu, meski suara dibalik telepon itu berkali-kali mengatakan "jangan menangis." Tapi apalah dayaku, aku hanya wanita yang memiliki rasa. Dan beliau juga seorang wanita, yang selalu hadir dengan cinta.

Terkadang aku tak mampu membaca, bahkan memahami sedikit saja keinginannya yang sangat sederhana. Aku sering memandang segala sesuatu dengan kacamata yang rumit, hingga mungkin aku sering menghadirkan kecewa dihatinya.

Dan itulah yang kurasakan. Dan itulah yang membuat air mataku tak mampu berhenti mengalir. Dan itulah mengapa, airmataku yang akhirnya membantu untuk berbicara.

Aku selalu mencoba lari dari kegalauanku, aku selalu mencoba lari dari permasalahan yang membuatku tak nyaman. Tapi kuakui lari bukanlah solusi, meski sesekali lari menjadi sesuatu yang membuatku bahagia karena bisa terbang bebas tanpa terbatas. Tapi, kini, kini bukanlah saatnya untuk lari, meski aku selalu ingin ada seseorang yang menggenggam tanganku dikala ketidaknyamanan itu hadir, meski aku selalu ingin ada sesorang yang mengatakan "jangan menyerah", meski.. meski... dan meski, tapi kenyataannya perjuangan itu hanyalah milikku sendiri.

Pada akhirnya, setiap manusia tak ada yang bisa berlepas dari permasalahan. Dan setiap manusia akan menyelesaikan masalahnya sendiri-sendiri. Jadi aku tak perlu berharap banyak pada manusia, dan aku harus mencoba untuk lebih menata langkah kakiku dan tidak terburu-buru untuk memilih untuk lari.

Malam ini baru kusadari, betapa bodohnya aku selama ini yang tidak mampu menterjemahkan arti cintanya. Betapa bodohnya aku selama ini yang tidak paham dengan sedikit saja keinginannya yang sederhana. Maafkan aku, Ibu.

Terimakasih telah mau menerima airmataku pagi ini.
Aku tahu, ibarat tanaman, aku masih sangatlah muda.
Meski matahari dan hujan menerpaku setiap hari,
tapi aku belumlah mampu melahirkan kedewasaan dan kebijaksaa

Terima kasih ibu,
karena selalu menyertaiku dalam bait-bait doamu yang panjang,
aku memang bukanlah yang terbaik, tapi akan selalu mencoba belajar menjadi lebih baik.

Terima kasih,
Ibu.

Flamboyan, 22:14

Tuesday, April 17, 2012

"Penguat Hati"

"Seberat apapun masalah yang tengah kau hadapi, sesulit apapun jalan yang kau tapaki, dan bagaimanapun badai bergejolak hebat dalam hatimu, maka cobalah untuk tersenyum, karena senyuman itu akan menghadirkan sejuta lapang. Katakan pada hatimu bahwa cukuplah ALLAH bagiku, cukuplah ALLAH bagiku, dan cukuplah ALLAH bagiku, maka urusan dunia akan menjadi amat sangat kecil dimatamu."

Thursday, April 12, 2012

Menyikapi Bencana

Kemarin sore, Aceh kembali digunjang gempa yang cukup besar yakni 8,7 SR. Tapi, Alhamdulillah, tidak terjadi tsunami yang besar, seperti beberapa tahun yang lalu. Ini merupakan Rahim dari ALLAH untuk kita semua, baik yang merasakan maupun yang tidak merasakan gempa. Gempa ini lagi-lagi menjadi "warning" untuk kita semua tentang ke Maha Besaran ALLAH swt.

Terhadap "aksi" dari bencana ini, manusia memiliki berbagai macam "reaksi". Ada yang semakin tebal keimanannya, namun ada juga yang malah lari.

Semenjak kejadian tsunami Aceh beberapa tahun silam, traumatik tidak hanya dirasakan oleh warga Aceh, tapi juga masyarakat Padang yang memang wilayahnya sangat dekat dengan pantai. Sehingga jika ada saja gempa atau ada isu-isu akan terjadi gempa, kota kami menjadi sangat sepi. Sepi karena banyak yang sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau "melarikan" diri keluar kota.

Apapun "reaksi" dari masyarakat Padang, itu suatu hal yang aku maklumi. Apapun bentuknya, yang paling penting bagaimana kemudian kita menyikapi setiap "teguran" Allah melalui bencana.

Seorang teman pernah meng-up-date status facebook seperti ini, "ketika gempa terjadi, status orang-orang sibuk tentang gempa dan berharap tidak ada lagi bencana yang akan datang. Tapi ketika, status siaga tsunami dicabut, status facebook orang-orang berubah menjadi cinta-cintaan."

Status facebook yang cukup menarik buatku. Yah, ketika bencana itu datang banyak yang tersadar dan kemudian segera berlari kepada-Nya, namun ketika DIA anugrahkan kelapangan, manusia sering lupa akan ketakutannya yang telah dihilangkan-Nya.

Allah, ampuni kami.
Semoga kami lebih bersungguh-sungguh untuk bersyukur dan belajar dari setiap kejadian yang Engkau izinkan terjadi.

Orang Baik memandang "Jodoh"

Dalam suatu kajian, seorang Ustadz pernah berpesan, "Hidup ini adalah pilihan. Maka pilihlah menjadi orang baik." Nah, bagaimana caranya menjadi baik? Yakni menerima apapun yang terjadi sebagai suatu kebaikan. Mau kejadian itu baik atau buruk, menyenangkan atau menyedihkan, mengembirakan atau mengesalkan, maka jatuhnya pada diri sendiri akan menjadi selalu baik. Itulah sejatinya orang yang baik.

Kemudian, ada beberapa contoh dari Sang Ustadz, bagaimana memandang kejadian/ hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hidup menjadi sesuatu yang baik. Nah, salah satu contoh yang amat sangat berkesan, dan aku yakin para jamaah wanita juga sepakat denganku (khususnya yang masih "single"....yey...^______^) yaitu  "jika jodoh tak kunjung datang" maka orang baik akan berfikir:
Kebaikan akan berkata padanya, "Saudariku, aku datang padamu untuk menyampaikan bahwa ALLAH menyayangimu, dan tidak ingin ada seorang pun yang menjadi penghalang antara engkau dengan DIA."

Wew.. mendengar contoh tersebut yang masih "single" pada senyum tersipu-sipu. Yup, para "single" wan dan "single" wati merasa "dimenangkan", merasa "ditenangkan", dan merasa "dimengerti". ^_____^. Hahaha.....

Yep, the point is always be a good person wherever you are and whatever you do....

Sekali lagi, mau itu menyakitkan atau membahagiakan, orang baik akan selalu memandang apa yang ditakdirkan untuknya menjadi baik. Bagi yang "single", memohonlah pada ALLAH agar ditakdirkan bertemu dengan seseorang yang halal, yang baik untuk urusan dunia dan akhiratnya.^___^

Selamat berjuang....

So... pilih "Jomblo" or "Single"?

Once upon d' time, my little brother said that "jomblo" dan "single" itu berbeda.^_^ Nah, kemudian aku bertanya, "emang bedanya apa?". Menurutku dua kata itu hanya merujuk pada satu pengertian yakni "tidak memiliki pasangan". Nah, ternyata menurut analogi dia, single means that decision to be single. Alias single itu adalah sebuah pilihan untuk tidak memiliki pasangan. While, jomblo means kamu sudah hunting pasangan kesana-kemari tapi tetap aja sendiri, alias kamu "ditolak". Mendengar uraian bujang Abege itu aku hanya bisa ngakak... Kok bisa???

Pesan singkat darinya (read: my little brother), Never say that you're jomblo, it means that kamu emang ga' laku  (yew... barang dagangan kale ga' laku...). Makna jomblo lebih terkesan "apatis" alias kata orang Jowo "mesakke" buanget ^____^. So, pilih lah kata "single" karena ini "prestigious level"nya lebih baik.

Hmmm.... maaf ya ini mungkin bukan tulisan penting dan mungkin tak perlu juga dibahas. Yang jelas intinya Indonesia itu kaya akan ragam bahasa baik yang formal, traditional, maupun yang "gaul gitu lho"

Wassalam.