Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Monday, January 23, 2012

Happy Birthday to me

Hmm...
Terkadang merasa berat menjalani amanah umur yang terus beranjak. Harus lebih dewasa, harus lebih bijak, dan harus lebih baik dari tahun yang sebelumnya. Meraih prestasi menjadi insan yang lebih baik tak mudah. Butuh komitmen, butuh konsistensi. Ketika jiwa menginginkan menjalani hidup sebagai hamba yang penuh rindu kepada Rabb-Nya, raga lebih cenderung mengajak padahal yang bersifat bersenang-senang, memuaskan keingginan didunia dengan hal-hal yang jauh dari manfaat. Mensinkronkan antara keinginan raga dan jiwa juga memerlukan perjuangan penuh. Tak bisa setengah-setengah. 

Bagaimanapun, terkadang aku hanya punya satu pilihan yaitu terus maju. Tak ada kata kembali ke masa lalu atau bahkan berhenti. Yang kupunya kini hanya terus melangkah terus dan terus melangkah. Dalam setiap tapakan kaki menjalani hari dan usia inilah aku bisa belajar banyak. Mengetahui banyak hal, dan bisa mengkategorikan diri ini telah salah atau telah berbuat benar. 

Nini, selamat ulang tahun,,,
Semoga menjadi insan yang lebih baik.

Flamboyan, 1433 H

Saturday, January 07, 2012

Menyemangati; Orang yang Pintar Vs Orang yang tidak Pintar

Teoriku hari ini:

Ternyata menyemangati orang yang pintar jauh lebih sulit daripada menyemangati orang yang tidak pintar. Hal ini disebabkan karena terkadang orang pintar sering berpikir tentang kondisi ideal dan kesempurnaan, terjebak dengan teori-teori yang jauh dari praktek yang ada dilapangan, terlalu banyak berpikir dengan segala macam pertimbangan, dan selalu melakukan yang terbaik. Sehingga kadang terjebak dalam lingkaran yang hanya ada dirinya dan kesempurnaan. Sedangkan orang yang tidak pintar cukup mudah tersentuh dengan kata-kata, mungkin bisa jadi karena ketidakpintarannya itu. Kemudian, mereka lebih bisa menerima dibalik alasan-alasan yang terjadi, lebih mudah untuk bangkit meskipun seringkali terjatuh dalam putus asa.

Teoriku ini tentu bersifat sangat subyektif, dan tidak bisa dipastikan keshohihannya^_^. Tapi aku yakinkan, ini berdasarkan atas apa yang kudengar, kulihat dan kurasakan. Tapi menurutku Pintar maupun tidak pintar, dua-duanya adalah anugerah yang indah. Tidak ada salahnya menjadi pintar, karena dengan kepintaran itu kita akan banyak berbagi ilmu. Dan tidak ada salahnya juga jika tidak pintar, karena ketidakpintaran membuat kita lebih semangat untuk mencari ilmu.

So, terus maju... karena kita tidak pernah tahu apa yang menanti dihadapan kalo kita berhenti melangkah saat ini!

Ganbatte!

Flamboyan, 2012

Friday, January 06, 2012

Cara Mengembangkan Kekuatan Kepercayaan

Terkadang, lebih sulit menyakinkan diri sendiri daripada meyakinkan orang lain. Karena sering sekali kita menolak kepercayaan yang harusnya menjadi kekuatan diri kita. Berikut ini ada beberapa hal yang dapat mengokohkan kepercayaan terhadap diri sendiri:
  1. Berpikir Sukses, jangan berpikir gagal. Di tempat kerja dan di rumah, gantilah berpikir gagal dengan berpikir sukses. Sewaktu menghadapi situasi sulit, berpikirlah, "Saya akan menang," bukan "Saya akan kalah." Ketika Anda bersaing dengan orang lain , berpikirlah, "Saya sama dengan yang terbaik," bukan "Saya tidak masuk hitungan." Jika peluang muncul, berpikirlah " Saya dapat melakukannya," jangan pernah berpikir "Saya tidak dapat." Biarkan pikiran utama "Saya akan berhasil" mendominasi proses berpikir Anda. Berpikir sukses berarti mengkondisikan pikiran Anda untuk rencana yang menghasilkan keberhasilan. Berpikir gagal mengerjakan yang persis berlawanan. Berpikir gagal mengkondisikan pikiran memikirkan pikiran-pikiran lain yang menghasilkan kegagalan. So, kita lebih memilih berpikir Berhasil, donk?
  2. Ingatkan diri Anda secara teratur bahwa Anda lebih baik daripada yang Anda kira. Orang yang sukses bukanlah orang yang super. Sukses tidak menyaratkan super-intelek. Juga tidak dibesarkan pada nasib. Orang yang sukses hanyalah orang yang biasa yang telah mengembangkan kepercayaan kepada diri sendiri dan apa yang mereka kerjakan. Jangan pernah mengakui keraguan Anda atau mengesankan kepada orang lain bahwa Anda bukan orang yang kelas satu.
  3. Percaya besar. Besar- kecilnya keberhasilan Anda ditentukan oleh besar-kecilnya kepercayaan Anda. Pikirkanlah tujuan-tujuan yang besar dan dapatkan keberhasilan besar. Ingat ini pula. Gagasan besar dan rencana besar acap kali lebih mudah - yang pasti tidak lebih sulit - dibandingkan gagasan kecil dan rencana kecil.

Semoga tips singkat tentang Kekuatan Kepercayaan diatas bermanfaat untuk kita semua.

Ganbatte!!!

( Taken from David J. Schwartz, The Magic of Thinking Big)

Thursday, January 05, 2012

Aku Jiwa yang Kuat

Melewati detik demi detik usia itu ternyata mengerikan. Mengerikan untuk mood ku yang saat ini tidak dalam keadaan baik. Bayangan-bayangan serba mengerikan bergelantungan dimana-mana. Tak hanya menghantui dalam dunia nyata, bahkan dia alam mimpi sekalipun. Dan semuanya mengerikan. Terasa mengerikan.

Tiba-tiba saja diri menjadi... entahlah. Sulit diungkapkan dengan kata-kata. Tiba-tiba saja, air mata mengalir tak terbendung. Tiba-tiba saja menjadi serba depresi. Bahkan, disaat tak terduga pun air mata ini tumpah tak jelas. Benar-benar gejala aneh yang menakutkan. Takut mengatakan diri ini sedang stress berat, takut mengatakan diri ini depresi. Dan malu sampai terlihat orang-orang banyak.

Yah, ternyata makhluk yang serba datar ini, mampu juga terserang stress dan sejenisnya. Beberapa kali menghembuskan nafas berat untuk sesekali mengeluarkan apa yang menyesakkan dada yang tidak pernah bisa tersampaikan.

Ah, sebenarnya tidak sedramatis itu juga. Hanya terlalu lebay mengungkapkan kata-kata dan kekhawatiran yang tak penting. Tuhan, aku tak mau... tidak mau dengan kelemahan ini. Aku ingin kuat, aku ingin tegar, aku ingin terus melangkah....

Tuhan, berkali-kali aku memohon pada-Mu agar diberi Kekuatan...
berkali-kali aku memohon agar menjadi manusia yang lebih baik...

Dan inilah caranya untuk menjadi lebih kuat,
inilah belajar menjadi manusia yang lebih baik.

Tuhan,
maafkanlah jiwa yang pengeluh ini...

Karangmalang, 2012

Capeknya Mengeluh...

Ternyata memang benar, keluhan manusia itu tak pernah habisnya. Ada saja. Mulai dari keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi, bahkan sampai keinginan yang sudah terpenuhi sekalipun, manusia masih sering mengeluh.

Aku sebagai salah satu jenis manusia, juga tak lepas dari keluhan-keluhan itu. Ada saja yang dipertanyakan ke ALLAH. Ada saja yang dituntut. Padahal, apa yang telah diberikan-Nya sudah jauh melebihi dari apa yang sebenarnya yang kubutuhkan. Namun dunia begitu berat godaannya, yang membuat manusia tidak pernah merasa puas.

Itu penyakit, dan sangat berbahaya. Selalu mengeluh, tidak pernah merasa puas merupakan bagian dari Kufur Nikmat. "... Walain kafartum... Inna 'azzabilasyadid...." Naudzubillahi min dzalik.

Aku selalu berlindung dari segala keluh kesahku yang tak pernah habis.... Karena jika hanya berfokus pada apa yang tiada, maka aku akan lupa dengan apa yang ada. Mengeluh itu melelahkan, sangat melelahkan. Hati tak pernah tenang, jiwa tak pernah tentram... Pokoknya melelahkan lah,,,

Mencoba menjalani awal tahun ini lebih baik lagi...
Meski segala macam bentuk kekhawatiran, kecemasan, kegalauan, kegelisahan, menghantui....
Aku mencoba untuk terus melangkah, memilih untuk menjalani hari.....

Setiap hari adalah kejutan... maka aku dengan senang hati menanti setiap kejutan-kejutan-Nya...

Flamboyan, 2012