Oleh Nini Wahyuni
Sunyi itu bernama senyap,
Dikala kontradiksi bermain dengan hati,
Bayang-bayang terasa ada dan mungkin ada,
Membentuk ambivalensi yang kemudian tak bermakna,
Jika malam bertanya pada bintang,
Ada dilema yang tak mungkin diketahui matahari,
Seketika sebuah anomali terukir dari kata-kata yang bermain cantik,
Dan kemunafikanpun lahir menjadi jasad bagi ruh yang hidup,
Sebentuk ontologi diri mencari-cari letak kesalahan tertinggi,
Berharap menemukan awal bertemu dengan akhir,
Ternyata ruang dan waktulah yang menjadi black-hole Diraja,
Dimana letak kebenaran itu relativ pada sebuah keabsolutan.
Itulah sebenar-benar keraguan,
Kebingungan pada panglima yang ternyata kata.
Maka sudahi saja semua,
Dengan penutup cukup.
No comments:
Post a Comment