Wanita itu menangis dalam lirih. Dalam kesendirian ia terus mengusap air mata. Tak henti-henti ia meratapi cinta yang baru saja hilang. Ia mengutuki diri. Dunia baginya sudah kiamat. Dia berkata "dulu dia terus menggempurku dengan segala perhatiannya, kini setelah aku terjerat, setelah aku terperdaya dan setelah aku menyerahkan hatiku untuknya... ia pergi begitu saja. Aku hancur, aku kehilangan semua.. dan kini aku harus membangun kembali pertahananku yang telah lebur menjadi keping-keping."
Aku hanya melihat,
"betapa bodohnya ia."
Flamboyan, 2010
No comments:
Post a Comment