Maaf,
Pergilah
Ruang kosong ini bukan milikmu
Dan bukan untukkmu!
Maaf,
Ini pilihanku . . .
Karena nuraniku sudah bertindak!
Kau tak ada . . .
Bahkan untuk mengisi sementara . . .
Maaf,
Jangan paksakan kehendak,
Karena itu hanya lahirkan luka yang dalam
Pergilah . . .!
Dan lupakanlah . . .!
Jangan lagi mengusik ketenangan.
Tadinya damai,
Tadinya nyaman,
Namun semua berubah karena sebuah rasa.
Sudahlah . . .!
Apa tak cukup kata maaf?
Haruskah lari dan bersembunyi ke langit tinggi tak berujung?
Maaf,
Pergilah . . .!
( 28-06-08 )
No comments:
Post a Comment