Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Wednesday, July 11, 2012

Menghitung Hari, Ramadhan...

Ramadhan sebentar lagi datang. Sudahkah kita bersiap-siap menyambut "tamu agung" ini? Yuks, kita lihat2 lagibeberapa hal terkait ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Hikmah Puasa
  • Puasa itu menahan jiwa dari kemauan-kemauan syahwat yang tercela, melepaskan diri dari hal-hal yang disenangi (duniawi) dan menundukkan kekuatan nafsu; agar seseorang siap dalam mencapai tujuan kebahagiaan dan kenikmatannya.
  • Orang yang berpuasa menanggung rasa lapar dan dahaga agar mengingatkannya terhadap kesulitan faqir dan miskin dalam mencari makanan dan minuman.
  • Menyempitkan pengaruh syetan dalam diri seseorang dengan cara membatasi makanan dan minuman.
  • Puasa merupakan kendali bagi orang bertaqwa, seperti perisai bagi para prajurit yang bertempur di medan pertempuran, serta latihan jiwa bagi orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Puasa itu rahasia antara seorang hamba dengan Rabb-Nya.
  • Puasa terdapat rahasia yang menakjubkan terkait dengan kesehatan fisik dan kekuatan batin (ruhiyyah).
Mengawali Puasa dengan Ru'yatul Hilal 
Puasa Ramadhan diawali dengan melihat hilal atau bulan.

"Karena itu barangsiapa diantara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) dibulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu." (Al Baqarah:185)

" Rasulullah saw bersabda: "Jika kalian melihat bulan sabit (bulan Ramadhan) maka berpuasalah. Dan jika kalian bulan sabit (bulan Syawal) maka berbukalah. Jika hilal tertutup mendung, maka genapkanlah puasanya tiga puluh hari (H.R. Muslim)

Berniat Puasa Sebelum Fajar
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa belum berniat puasa pada malam harinya, maka ia tidak dianggap berpuasa." (H.R. Abu Dawud)

Makan Sahur dan Mengakhirkannya
Rasulullah saw bersabda, " makan sahurlah kalian, karena didalam sahur terdapat keberkahan." (H.R Al-Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit, ia berkata: " Kami sahur bersama Rasulullah kemudian kami melaksanakan sholat subuh. Aku bertanya, "berapa rentand waktu antara keduanya?" Rasulullah menjawab, "seperti membaca lima puluh ayat Al-Quran." (H.R. Al-Bukhari)

Menyegerakan Berbuka
Rasulullah bersabda, "senantiasa umatku dalam kebaikan selama mereka meyegerakan berbuka." (Muntafaqun alaih)

Anas bin Malik bercerita, "adalah Rasulullah saw berbuka dengan beberapa buah kurma segar sebelum sholat, jika tidak ada, maka dengan beberapa buah kurma kering, jika tidak dengan beberapa teguk air." (H.R. Abu Dawud)

Sholat Tarawih
Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa yang sholat di malam Ramadhan dengan dasar Iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."(H.R. Al Bukhari dan Muslim)

Menantikan Lailatul Qodr dan Banyak Berdo'a
Menantikan Lailatul Qodr dengan memperbanyak ibadah. Karena Lailatul Qodr itu lebih baik dari seribu bulan.Rasulullah saw bersabda; "carilah Lailatul Qodr dihari-hari ganjil di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan." (H.R. Al-Bukhari)

"Apabila Nabi memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan) beliau menencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya." (H.R. Al Bukhari dan Muslim).

Aisyah ra bertanya kepada Nabi saw, "Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari Lailatul Qodr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut?" Beliau bersabda; "Allahumma innaka 'afuwun tuhibbu 'afwa fa'fuanni." ( "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku.") (HR An-Nasai dan lainnya)

I'tikaf
"Adalah Nabi saw ber'itikaf 10 hari di bulan Ramadhan. Dan pada tahun beliau wafat, ber'itikaf selama dua puluh hari (HR Al Bukhari)

Banyak Membaca Al-Quran
Ibnu Abbas bercerita "Adalah Rasululllah orang yang paling dermawan dalam hal kebaikan. Beliau llebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan. Sesungguhnya malaikat jibril bertemu dengan beliau setiap tahun pada bulan Ramadhan sampai selesai. Rasulullah saw membaca Al Quran dihadapannya. Saat Rasulullah bertemu dengan malaikat jibril maka beliau adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan melebihi angin yang berhembus (HR Al Bukhari)

Bersedekah
Rasulullah saw bersabda; "sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan." (HR. Tarmidzi)

Zakat Fitrah
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata; "Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang tidak berguna dan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barang siapa yang mengeluarkannya sebelum sholar, ia menjadi zakat yang diterima, barang siapa mengeluarkannya setelah sholat, ia menjadi sedekah biasa." (HR Abu Dawud)

(Taken From IKADI Yogyakarta)

Thursday, July 05, 2012

KETELADANAN ALI BIN ABI THALIB

Ada kisah menarik tentang keteladanan seorang Ali bin Abi Thalib. Suatu ketika Ali kehilangan baju besinya dalam sebuah peperangan. Dan ketika itu Ali melihat pakaiannya itu berada ditangan seorang Yahudi. Ali sangat mengenal ciri2 fisik dari baju yang sering dipakainya untuk berperang itu sehingga ia pun mengatakan pada si Yahudi tersebut, "ini bajuku, kembalikanlah." Namun sayang, orang Yahudi ini menolak, "bukan, baju ini milikku, ia berada dalam kekuasaanku."

Karena tak mencapai kata sepakat, maka masalah antara Ali dan orang Yahudi tadi dibawa ke meja hijau. Meskipun Ali pada saat itu ia adalah seorang Khalifah atau setara dengan kedudukan seorang Presiden pada masa sekarang, namun hal tersebut tidak membuat Ali menjadi semena-mena. Ia tetap hadir dalam persidangan.

Tiba di persidangan, hakim pun bertanya pada Ali, "apa yang hendak engkau sampaikan wahai, Amirul mukminin?".

Ali menjawab, " aku ingin menyampaikan tentang sebuah barang yang berpindah tangan."

Hakim kemudian bertanya kepada orang Yahudi, "apa yang hendak engkau sampaikan?"

"Baju besi ini milikku." jawab orang Yahudi.

Setelah itu Hakim meminta Ali untuk menghadirkan saksi. Ali pun mengutus Hasan bin Ali, anak beliau, dan seorang Khadimatnya. Namun ternyata, diantara dua kesaksian itu, hakim hanya menerima kesaksian dari pembantunya saja, sedangkan kesaksian dari anaknya Hasan di tolak.

Ali pun bertanya pada Hakim, tetapi tetap dengan sebuah kebijaksanaan bukan ego kemarahan, "kenapa engkau menolak kesaksian anakku Hasan? Tidakkah kau percaya pada Hasan? Bukankah Rasulullah mengatakan bahwa Hasan dan Husain kelak akan menjadi Pemimpin di Surga?."

"Bukan begitu ya Amirul Mukminin, Hasan itu adalah anakmu, dan setiap anak pasti akan membenarkan ucapan ayahnya. Meskipun tidak ada keraguan dari ucapan Hasan tapi tetap kesaksiannya tidak bisa diterima."

Karena Ali yakin betul bahwa Hakim dalam persidangan tersebut, adalah seorang yang Jujur dan terbukti dengan Keadilannya, maka Ali pun menerima hasil putusan tersebut. Ali merelakan dan bersabar saat hakim memenangkan orang Yahudi tadi atas dirinya.

Melihat kejadian yang sangat mengharukan tersebut, orang Yahudi pun tersentuh. Ia kemudian berkata " Baju perang ini memang milik Ali, aku mengambilnya saat terjatuh dalam peperangan." Mendengar ucapan orang Yahudi, Ali pun terkejut, dan lebih terkejut lagi saat orang Yahudi tadi berkata, "Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah, dan Aku bersaksi bahwa Muhammad itu Rasul Allah." Dia pun menyatakan keislamannya.

Ali sangat bersuka cita dengan ke Islaman orang Yahudi tersebut. Akhirnya Ali menghadiakan baju besinya tadi dan memberikan uang yang cukup banyak sebagai hadiah dari ke Isalaman orang Yahudi itu.

Subhanallah, sungguh ending yang sangat indah. Saya sempat bergetar saat membaca kisah ini bahkan saat menuliskannya kembali getaran itu masih tetap terasa. Betapa indah Islam itu,  lebih indah lagi ketika pemeluknya benar-benar mengamalkan keislamannya. Betapa kita mungkin saat ini sangat rindu akan pribadi-pribadi hebat seperti Rasulullah dan para sahabat yang lainnya. Karena Keisalaman mereka terasa benar-benar menjadi rahamatan lil a'lamin.

Wallahualam bi showab.