Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Saturday, July 24, 2010

BERUANG KECIL



Baru kusadari bahwa ternyata malam ini adalah malam minggu. Kost-kostan terasa sepi. Ada sebagian yang pulang kampung dan ada juga yang bermalam minggu. Aku hanya diam sendiri disini menatap bulan purnama yang belum lagi sempurna. Memandangnya dari jauh, menimbulkan nuansa tersendiri. Yah, untunglah malam ini cerah sehingga aku bisa menghabiskan waktu ditemani sang rembulan.

Di tepi tempat tidurku, teronggok dua kamus Hassan Shadily. Mereka tergeletak pasrah setelah sepanjang sore tadi ku acak lembar demi lembarnya. Sedangkan disamping meja belajarku tertelungkup Novel karangan A. Fuadi, Negeri 5 Menara. Novel inspiratif ini baru saja kuhabiskan setengahnya, sedangkan setengahnya belum tersentuh. Bosan, aku pun memutar film Jet Li, Ocean Heaven, yang menambah sendu malam mingguku. Perjuangan seorang ayah untuk mengajarkan anak laki-lakinya yang mengalami ketebelakangan mental, cukup mengharu biru perasaanku. Pfuhh, sungguh laki-laki yang langka.

Lelah dengan gejolak rasa, aku beralih ke laptop yang hampir setahun ini setia menemaniku. Dan disinilah kini aku berada. Mencoba merangkai kata demi kata diiringi alunan instrument Kenny G yang mengalir lembut. Aku terus bermain dengan khayalku.
Pusing dengan Chapter 1 yang tak kunjung selesai, membuat sebagian kepalaku terkena migraine, akupun mencari pelarian. Yah, menulis, itulah pelarianku. Bagaikan kapsul obat, menulis memberiku kesempatan untuk keluar dari dunia nyata yang saat ini menyesakkan dadaku. Bertubi-tubi pikiran buruk datang mengahantui membuatku semakin ingin lari dan keluar sejenak dengan segala hiruk pikuk permasalahan.

Disaat baru saja mencium aroma merdeka untuk berimajinasi dan bermain dengan kata-kata, tiba-tiba si beruang kecil datang, membuka kunci pintu kamarku dengan sedikit paksaan. Tanpa izin dia memutar kunci itu dari balik jendela. Sesaat kemudian ia berhasil membuka pintu itu, dan memamerkan senyum kemenangan yang menyebalkan.

Ah, padahal aku ingin sendiri. Aku tak mau siapapun mengganggu. Aku sudah tau gelagat si Beruang kecil. Dia pasti akan mengintai apa saja terutama HP. Yang menjadi favoritnya adalah Survivor, Snake, Club Pinball, Nature Park dan games yang lainnya. Dasar Beruang kecil. Tak cukup dia berlompat-lompat dilantai kamarku tadi sore yang menimbulkan guncangan berkekuatan 5 SR, hampir menyamai besaran gempa dibeberapa daerah di Indonesia akhir-akhir ini, kini ia kembali menganggu ketenanganku. Kali ini menghidupkan ring tone Hp dengan suara keras. Grrrrrrrr… Beruang kecil………….

Meski tlah ku katakan, aku ingin menulis, aku ingin sendiri, aku tak ingin diganggu, eh..si beruang kecil tak peduli. Dengan cueknya, dia membaringkan tubuhnya di kasur sambil asyik menekan tuts hape-ku. Benar-benar beruang kecil yang menyebalkan. Beruang yang terkadang menyebutku gajah. Beruang dan Gajah…? Perbandingan tak sepadan. Tak Adil. Dasar beruang kecil….

Hahaha…

Tapi karena si Beruang kecil aku jadi sedikit terhibur. Meski amat sangat terganggu dengan kehadirannya, tapi si beruang kecil menjadi teman sesaatku malam minggu ini.

Hmm Dasar Beruang kecil…

No comments:

Post a Comment