Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Friday, July 30, 2010

Belajar Sabar dan Istiqomah dari Setan


Dalam sebuah diskusi, seorang teman pernah berkata bahwa “kita manusia sering kalah dengan syetan dalam perkara sabar dan istiqomah…”

Lihatlah setan, dia tak pernah lelah dalam menghalangi manusia menuju jalan kebaikan. Syetan perlahan demi perlahan, step by step namun pasti, berulang-ulang dan continue menggoda umat manusia demi sebuah misi yakni “Menyesatkan Manusia dari jalan Tuhan”

Ketika manusia melakukan kesalahan kecil maka setan akan berkata pada manusia “ Ah, ga apa-apa kok, Cuma kesalahan kecil, namanya juga manusia jadi wajar jika salah…” Setan terus merayu, mencari celah sampai akhirnya seorang manusia melakukan pembenaran terhadap sebuah dosa.

Mungkin kita tak akan pernah lupa bagaimana konspirasi setan dalam merayu Adam. Begitu sabar dan istiqomahnya mereka. Ketika tak berhasil merayu Adam dengan satu cara, maka mereka mencari cara lain. Ketika berulang-ulang kali gagal merayu Adam secara langsung, maka setan beralih ke metode lain yakni dengan mendekati orang yang paling dicintai Adam, yaitu Hawa. Kesabaran setan pun berbuah hasil dengan terusirnya Adam dan Hawa dari syurga.

Selain itu, setan sangat istiqomah. Sejak terusir dari surga dan meminta izin kepada ALLAH untuk mencari teman sebanyak-sebanyaknya untuk dibawa keneraka hingga sampai detik ini, misinya masih terus berjalan. Selama Israfil belum meniup sangkakalanya maka selama itu pulalah setan akan terus bekerja dan bekerja.

Sekarang marilah kita bertanya pada diri sendiri,

Sudahkah sabar dan istiqomah kita terhadap kebaikan, kebenaran dan Jalan Tuhan sehebat kesabaran dan keistiqomahan setan dalam menyesatkan manusia menuju jalan kemungkaran?

Semoga saja.

Namun meskipun setiap manusia pasti akan tergoda dan pernah berbuat dosa, ALLAH MAHA RAHMAN MAHA RAHIM selalu memberikan peluang untuk menebus kesalahan-kesalahan tersebut dengan jalan taubat. Yah, taubatan nasuha.

Sedari awal kampung halaman kita adalah syurga, maka semoga ALLAH mengizinkan kita kembali ke kampung halaman yang amat kita rindukan tersebut. Dengan motivasi besar untuk bertemu dengan ALLAH dikampung halaman yang kita cintai (baca Syurga) maka Isyaallah akan mengalahkan kesabaran dan keistiqomahan para setan.

“ A’uuzubikalimatillahi tammati min syarri maa khalak”

Aku berlindung dengan Kalimatullah yang sempurna, dari kejahatan (makhluk) yang DIA ciptakan”

No comments:

Post a Comment