Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Thursday, September 22, 2011

Kapan ya???

Kapan wisuda? Kapan menikah? Pertanyaan yang semakin akrab saja ditelingaku. Tapi lagi-lagi, tak ada alasan untuk mengelak. Semua harus dihadapi. Sebagai wanita yang sudah matang (cie matang....kue kale^_^), semua pertanyaan-pertanyaan itu adalah sesuatu yang menjadi wajib untuk ditanyakan. Terkadang lelah juga menjawab dengan sejuta alasan hahaha..... Tapi.. yo wes, inilah masanya menerima pertanyaan-pertanyaan itu. Nanti setelah tamat, akan datang pertanyaan berikutnya "Dimana Bekerja?", kalo sudah nikah, "anaknya dah berapa?", "si kecil udah punya adek belum?''... Bweh.. kagak habis-habis dah pertanyaannya... So, keep enjoy with all of the things aja hahaha.....

Hmmm.... siapa seh yang gak pengen cepat-cepat dapat gelar Master, mendapat pekerjaan yang wokeh, menikah, and punya anak... haha.. kayak e guampang banget yo... Tapi kan itu semua ga semudah membalikkan telapak tangan, sambil nutup mata^_^. Semua juga terkait dengan seberapa serius seseorang untuk menjemput Takdirnya. Dan jalan setiap orang itu berbeda-beda, sebagai mana Allah menciptakan manusia tak ada yang sama. Ada yang diberi jalan mulus, ada yang berliku, ada yang menanjak... Nah, tak ada alasan juga kemudian untuk mencari alasan untuk menyalahkan Takdir.

Intinya mah, syukuri apa yang ada. Allah itu Maha Adil, dibalik kesulitan selalu ada kelapangan. Dibalik harapan selalu ada kesempatan^_^. Jawaban yang klasik dalam mencapai impian-impian tersebut adalah ada yang TEPAT WAKTU dan ada yang TEPAT PADA WAKTUNYA. Kalo ga' nomor satu, maka jawabannya ada di nomor dua.....

Flamboyan nan sunyi, 2011

Wednesday, September 21, 2011

Elegi Konyol

Pernah dulu, seorang temanku bertanya, "konyol itu penyebabnya apa sih? Apa itu penyakit?". Tanpa dalil yang jelas^_^, aku hanya menjawab itu adalah prilaku atau kebiasaan dari kecil. Karena kurang teliti, kurang detail jadinya suka keterusan melakukan hal-hal konyol. Tentu saja, jawaban tanpa dasar ini, tidak serta merta diterima oleh temanku. Dan aku pun tidak mau meng-argue sesuatu yang memang tidak aku pahami... Jadi kami memulangkan jawabannya pada keyakinan dan kepercayaan masing-masing. ;-P

Dan beberapa waktu lalu, aku juga melakukan kekonyolan itu. Kekonyolan yang membuatku sangat malu. Dimulai ketika aku berkenalan dengan seseorang untuk keperluan acara Pelayanan Kesehatan. Sebelumnya aku belum pernah bertemu dengannya. Aku hanya diberikan  nomor Hape dan nama teman tersebut. Nama yang dituliskan terdiri atas 2 kata. Ketika meng-sms, aku memilih memanggilnya dengan nama yang kedua, karena ke-sok-tau-an ku terhadap bahasa Arab (ga' usah diceritakan deh, mukaku jadi tambah merah neh...hehe...). Kemudian teman baruku itu membalas sms tersebut, disertai dengan namanya (kata pertama namanya). Karena tidak teliti, sms berikutnya aku kembali memanggilnya dengan nama yang kedua sampai sms2 berikutnya berlanjut.

Keesokkan paginya, aku men-cek kembali sms tersebut, karena kami mempunyai janji untuk bertemu di tempat dan jam yang telah ditentukan. Pagi itulah aku baru sadar bahwa nama teman baruku itu  ternyata ada di kata yang pertama sedangkan kata yang ke dua adalah singkatan dari nama Universitasnya. Aku jadi ngakak sendiri. Masyaallah, kenapa aku bisa sekonyol itu. Dan kenapa aku sadarnya sangat terlambat, setelah beberapa kali aku memanggilnya dengan nama universitasnya^_^. Alamak....

Kekonyolan berikutnya, ketika kemudian kami merubah tempat janjian untuk bertemu. Dia memilih untuk bertemu di depan Yogya Plaza Hotel saja. Aku bingung lagi neh... Itu tempat dimana yah, namanya ga' asing, tapi aku lupa lokasinya.... Kemudian aku sms lagi, untuk menanyakan lokasi hotel itu dimana. Nah, sambil menunggu jawaban aku bertanya pada teman satu kostku, dengan nada gemas, temanku menjawab, tu hotel kan ada diseberang jalan tak jauh dari kampusku. Aku pun baru sadar, tu hotel kan hampir setiap hari kulewati..... Bbeehhhhhh..... parah yah hahaha..... Astaghfirullah... malu sekali.

Hal konyol seperti itu sangat memalukan, tapi terjadi...
Semoga tak pernah terjadi lagi dah...
Amin.^_^

Flamboyan, 2011

Senyum, Salam, Sapa

Suatu siang ketika menunggu antrian di sebuah Bank Syariah, tiba-tiba dari pintu masuk muncul 5 orang nasabah. Seperti biasa Sang Security yang berdiri di depan pintu, menyambut dengan ramah dan menawarkan bantuan. Aku pun tak luput dari pandangan itu, kalo menebak-nebak, 5 orang itu terdiri atas, ayah, ibu, 1 orang anak, kakek dan neneknya. Entah kenapa feeling-ku mengatakan, mereka akan mengurus segala sesuatunya yang berkaitan dengan haji (yah... cuma feeling kok^_^).

Ada pemandangan yang menurutku sungguh luar biasa, disaat sepasang suami istri beserta anak dalam gendongannya (sepertinya....) masih berbincang-bincang dengan security, sang nenek berjalan meninggalkan anaknya menuju ruang tunggu. Dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya, dia menyalami satu persatu nasabah yang duduk di sofa, termasuk aku tentunya. Wow, sesaat aku takjub. Dan sepertinya juga orang-orang yang ada disekitarku. Sang nenek kemudian duduk tak jauh dariku, dalam sekejap dia telah berbincang-bincang dengan nasabah yang lainnya seolah-olah mereka telah kenal lama.

Luar biasa. Disaat aku acuh dengan orang sekelilingku, disaat aku sibuk dengan diriku sendiri dan tidak peduli dengan siapa yang duduk dikiri dan kananku, si nenek tiba-tiba datang menamparku. Yah, menamparku dengan senyum dan jabatan tangannya, dengan sapaannya terhadap orang-orang yang ada disana. Aku merasa malu dengan diriku sendiri. Bukanlah salam, sapa, senyum terhadap orang lain adalah Ibadah? Bukankah itu adalah akhlak seorang muslim yang baik?

Siang yang begitu menakjubkan.
Thank U, Allah.....

Syawal 1432 H

Saturday, September 17, 2011

Mario in Love

Cinta menumbuhkan kebahagiaan
dalam kebersamaan,
kerinduan saat terpisah,
kegalauan dalam ketidak-jelasan,
kepedihan karena ketidak-setiaan,
kenangan pada masa lalu,
dan harapan pada masa depan

Cinta mengenalkan kehidupan
kepada yang muda,
dan kebijakan kepada yang tua.

Cinta adalah keindahan Illahi,
yang menjadi pemulia jiwa
yang memelihara keindahan pekerti,
dan penista bagi yang hanya memanjakan nafsu.

Illahi, Sang Maha Cinta,

Manjakanlah aku dalam kebenaran dan cinta-Mu.

Aamiin



Mario Teguh