Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Tuesday, March 22, 2011

Hujan

Terima Kasih Tuhan,
Engkau kirimkan hujan malam ini,
yang membawa nuansa sejuk,
menghapus kepenatan,
dari kelelahan hari.

Setiap tetes yang berdenting jatuh,
tumpah dalam serakan harmoni dari kenangan masa lalu,
menggiring senyum kecil yang seketika bercampur tetesan bening airmata.
dengan selaksa makna yang slalu tersimpan,
dalam diam jiwa yang mengalir tenang.

Semua terasa indah,
sangat indah.

Semua terasa baik,
sangat baik.

Setiap detik waktu yang berlalu,
adalah keping-keping anugerah tak ternilai,

dan bersama hujan akan selalu ada cerita tercipta.

Terima kasih Tuhan,
Aku bersyukur.

22/03-2011
Flamboyan

Sunday, March 20, 2011

Kelak

Kelak kita akan tersenyum,
mengenang masa yang pernah dilewati.

Kelak hanya akan ada ketulusan,
menerima sesuatu yang memang terbaik.

Kelak tak ada amarah atau dendam,
semua telah mencair diluluhkan waktu.

Kelak kita akan sama-sama bahagia,
dalam ruang dan waktu yang berbeda.

Kelak kita akan tetap bersyukur,
dengan apa yang ada dan dengan apa yang telah kita raih.

Kelak kita akan sama-sama paham,
bahwa ternyata inilah maksud cerita yang harus kita perankan.

Flamboyan, 2011

Kejujuran dalam Memaafkan

Apapun yang kemudian membuncah direlung hati dan fikiran ini,
maka tak akan pernah selesai dan hanya akan jadi bencana berkepanjangan,
jika tak mampu memberi maaf dengan hati.

Berlama-lama dengan kemarahan dan kesedihan,
hanyalah cara untuk menguras energi,
dan ampuh mematikan semangat untuk bermimpi.

Sudahlah,
hidup ini hanya 1 kali di dunia,
kenapa harus larut dalam pertanyaan
yang memang tak mesti dipertanyakan,

Tuhan Maha Lembut,
maka bukalah tangan untuk memohon kelembutan hati untuk memaafkan dari hati.

Bukan sekadar ucapan,
tapi sebuah kejujuran yang dalam.

Flamboyan, 2011

Raga dan Jiwa

Kita sering terjebak dalam pandangan sebuah raga,
apa yang tampak hanyalah keelokkan,

dan kita lupa bahwa kita ini hakikatnya adalah jiwa yang menepati raga.

Maka tak adil, jika kita menilai tentang raga namun melupakan isi dari raga tersebut; jiwa.

Tak bisa dielakkan memang,
bahwa jiwa dibungkus oleh raga yang sulit untuk dikenal jika tak mau mengenal.

Hanya jiwa yang bersih yang mampu melihat jiwa yang ada dibalik raga.
Maka, coba lihatlah lebih dekat.

Flamboyan, 2011

Kita?

Kita adalah orang-orang yang memendam amarah.
namun dipaksa untuk bersikap lembut dengan keadaan.

Kita adalah orang-orang yang memendam rasa,
namun dilarang untuk mengungkapkan cinta.

Kita adalah orang-orang yang tak tegas dengan keputusan,
namun hidup berlama-lama dalam keragu-raguan.

Kita ada disini,
dalam lingkaran yang selalu kembali pada titik yang sama.

Dan,

Kita adalah sebuah terjemahan,
yang sulit dimengerti oleh siapapun.

Flamboyan, 2011

Monday, March 14, 2011

Tuhanku yang Maha Lembut

Tuhanku Yang Maha Lembut,
Malam ini aku datang,
menghadapkan wajahku kepada-Mu
dengan hati yang sangat mengasihi
dan patuh kepada-Mu.

Aku memohon restu dari-Mu,
agar aku dapat menua
dengan anggun dan bijak,
tapi tetap muda dan ceria dalam
kesediaan hatiku untuk mencintai.

Tuhanku Yang Maha Pemurah,
Indahkanlah pribadiku,
sejahterakanlah keluargaku,
harumkanlah namaku, dan
muliakanlah peranku bagi sesama.

Aamiin

Mario Teguh

Do'a

Tuhan,
Maafkan aku.
Begitu sering aku melanggar perintahmu,
begitu sering aku mengkhinati perjanjianku padamu.
Disela-sela malam,
aku baru merasa menyesal,
atas semua dosa yang tlah kulakukan.


Tuhan,
Izinkan agar pintu pertaubatan itu selau terbuka untukku,
karena aku sendiri merasa lelah,
lelah dengan kesalahan demi kesalahan,
yang begitu mudah aku lakukan.

Tuhan,
Malam ini aku datang pada-Mu.
Maafkan aku.
Izinkan esok aku masih diberi kesempatan untuk membuka mata,
memperbaiki hari yang berlalu,

karena aku ingin mencintai-Mu, Tuhan.
Dengan tulus dan dengan penghambaanku.

Flambyan, 2011

Saturday, March 12, 2011

Good manner VS Bad manner

Hidup adalah pilihan.
Memang benar, and I'm absolutely agree with that!!!
Pilihan itu, dimulai semenjak kita bangun tidur sampai kita tidur lagi di malam hari.

Nah, pilihan manakah yang akan kita pilih..
Ow..ow.. it's truly depend on our potensi baik dan potensi buruk.^_^
Yah, dalam tubuh kita..dalam jiwa kita..setiap saat, setiap waktu...akan terus terjadi peperangan, pilihan akan jatuh pada sekuat mana potensi2 itu bertarung. Seperti contoh dialog hati seorang manusia berikut ini

Alarm berbunyi pukul 03.30...

potensi buruk : "ah, baru jam 03.30..sebentar lagi..."
potensi baik : "ayo..ayo tahajud sudah 1/2 4 lo..."
potensi buruk : "tenang masih ada waktu kok, tidur bentar la..."

(waktu terus berjalan 03.45...)

potensi baik : "eh ayo..bangun..bangun.. sudah hampir subuh lho..."
potensi buruk: "bentar lagi...masih dingin, lagian kan kamu lagi sakit..."
potensi baik : "hmm..bukankah semalam sudah janji sama ALLAH mau tobat.. neh diberi kesempatan bangun... ayo bangun...
potensi buruk: " lima menit lagi..."

(waktu terus berjalan 03.55, akhirnya manusia ini bangun dan kekamar mandi dan berwudhu, setelah itu ia kembali ke kamar dan membentangkan sajadah...")

potensi buruk : "ambil sana Hpmu, ada yang sms/telp ga' semalam"

(manusia ini mengambil hape-nya...eh low-bat ternyata...)

Potensi buruk : " Ayo cari-cari charger-nya dimana, ntar hapenya mati lo...)

(si manusia sibuk mencari-cari charger-nya yg entah dimana keberadaannya...)

Potensi baik : "eh sudah, nanti saja cari chargernya sudah jam 4, keburu adzan, ayo sholat dulu..."

(si manusia akhirnya melupakan charger-nya dan mulai Takbir ... ALLAHUAKBAR....)

2 rakaat pertama selesai...

Potensi buruk: "sudah, udah 2 rakaat, ngantuk kan, tidur bentar nunggu subuh..."
Potensi baik : "jangan nanggung, bentar lagi adzan, lanjutin aja sholatnya, biar ga' ngantuk..."

2 rakaat berikutnya dilanjutkan dan selesai ...

Potensi buruk: "sudah 4 rakaat, sudah bagus itu..."
Potensi baik : "lanjutkan..."

2 rakaat berikutnya dilanjutkan dan selesai...

Potensi buruk: "akhirnya...."
Potensi baik : "witirnya belum...lanjutkan...."
Potensi buruk: "1 rakaat saja cukup.."

(witir cuma 1 rakaat.....)

Potensi buruk: " dah istirahat bentar sebelum subuh..."
Potensi baik : "jangan dzikir dulu, perbanyak istighfar..."

(si manusia akhirnya berdzikir dan beristighfar, tapi lama kelamaan matanya semakin berat, ia sengaja bersujud dan memejamkan mata... dan akhirnya tertidur....)

adzan berkumandang.....

Potensi buruk: "belum iqomah.."
Potensi baik : "jawab adzannya..."
Potensi buruk: "bentar lagi..."
Potensi baik : "ayo ulangi wudhu yang batal..."

( si manusia kembali kekamar mandi dan berwudhu, setelah itu melaksanakan sholat sunah muakad dan subuh... Setelah sholat....)

Potensi baik: "alhamdulillah, ayo dzikir, berdo'a, habis itu ngaji ya baca almatsurat...)

Ngaji 1 surat selesai....

Potensi baik: "ayo lanjutkan habis ini, baca almatsurat setelah itu buat tugas kan besok mau ketemu pembimbing.."

Potensi buruk: "ya sudah ga' papa istirahat sebentar, kan udah beribadah tadi, berbaring sebentar setelah itu baru bikin tugas....lagian sekarang juga weekend, nyantai dikit la...."

Akhirnya simanusia itu merebahkan tubuhnya...
Apa yang terjadi.... bablasss...sipotensi buruk akhirnya berhasil merayu.
Si manusia ketiduran hingga matahari merangkak tinggi...

Jam 07.00....... ow tidakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk..............
si manusia menyesal karena telah melewatkan waktu berkualitasnya......

dan sipotensi buruk tertawa..... "ayo potensi baik, mari kita bertarung lagi si apakah yang akan dimenangkan oleh si manusia ini hari ini.............hahahahahahahahahahaha..........."

Manusia: "hmmm...."

Flamboyan, 2011

Friday, March 11, 2011

Episode aku dan seekor kecoa

Entah kapan datangnya.
Dia tiba-tiba muncul dari balik lemari dan berjalan dengan santai didepan mataku, tanpa rasa berdosa sama sekali.
Awalnya aku merasa jijik, kenapa bisa seekor kecoa bisa muncul di kamar yang kunilai tingkat kebersihannya B+.

Ketika, aku mengusirnya, dia lari terbirit-birit masuk kecelah kaki-kaki koper2ku yang terletak berjejer. Ingin sekali memburunya, dan mengatakan "Hello Mr. Cockroach, get out, please..!!". Tapi sudahlah, aku juga terlanjur geli dengan makhluk yang satu itu. Mau membunuhnya pun tak tega. Jadi kini kami hidup berdampingan. Dia bersembunyi dengan kesendiriannya, dan akupun bersembunyi dengan kesendirianku.

Dia memang tidak setiap hari muncul. Hanya sesekali. Datangnya tak diundang, pulangpun tak diantar. Jadi, aku mulai terbiasa ketika dia muncul tiba-tiba dengan melenggak-longgokan ekornya, dan kemudian tiba-tiba menghilang begitu saja. Yah, sudahlah, sakarape dewe..!

Sekarang, kami akan hidup bersama dalam ruangan ini. Aku rela berbagi sedikit tempat untuk tamu tak di undang. Dia single, aku pun single. Jadi ada dua makhluk single sekarang. Haha..^^. Tapi ingat Mr.
Cockroach, jika kelak kau menemukan pasangan hidupmu, maka enyahlah dari kamarku, karena aku tak ingin lagi melihat kau, istri atau bahkan anak-anakmu! Ingat itu!!!

Flamboyan, 2011

Thursday, March 10, 2011

Mencoba memaknai Hidup

Terkadang dalam mengahadapi masalah kehidupan, manusia sering sekali mengeluh. Ketika cobaan datang silih berganti, maka dia akan bertanya "Tuhan apa salah dan dosaku?", Padahal kalo mau dihitung pastilah banyak. Pake nanya lagi.

Manusia itu sunatullahnya begitu. Ingin hidup senang, semua keinginannya terpenuhi, dan hidup serba enak. Padahal hidup di dunia bukan buat senang-senang, kalo mau senang-senang urusannya nanti di akhirat. Dunia adalah tempat berjuang untuk meraih kesenangan abadi. Namun banyak yang lupa akan hal itu.

Menghadapi ujian dan cobaan hidup, sering sekali manusia berputus asa. Apalagi jika sudah berulang-ulang berdo'a, namun ALLAH masih menangguhkan terkabulnya do'a tersebut, maka manusia mulai memvonis Tuhannya, "Ah Tuhan sudah berbuat tidak adil padaku". Inilah bukti kebodohan manusia. Sungguh ALLAH Maha Tahu, potensi yang dibawa oleh masing-masing hamba-Nya. Bukankah ALLAH yang merancang manusia tersebut mulai dari adanya kompetensi sperma di dalam rahim, sampai manusia itu hadir dimuka bumi hingga manusia itu akhirnya menutup mata? Bukankah ALLAH itu paling mengerti? Jadi mengapa manusia masih banyak yang ragu?

Layukalifullahu nafsan Illa hus'aha. Allah tidak akan pernah menguji seseorang diluar batas kemampuannya. Dan selalu ada jalan yang ALLAH hadirkan yang kadan unpredictable atau diluar kemampuan manusia untuk memikirkannya.

Ada sebuah cerita seseorang yang ditinggal pergi oleh kekasihnya. Ia begitu putus asa dan berniat untuk bunuh diri. Namun, ketika akan melangsungkan niat tersebut, ia diselamatkan oleh seorang pria. Dari proses penyelamatan tersebut, mereka saling jatuh hati. Endingnya, mereka life happily ever after.

Ada juga seorang yang sangat memuja kekasihnya berkata, "Wahai kekasihku, aku mencintaimu, aku takkan bisa hidup tanpamu." Tak lama kemudian ikatan kasih mereka putus.Tapi anehnya, masing-masing mereka masih bisa hidup meski tanpa ada lagi kekasih pujaan itu disampingnya. Bahkan malah mereka menemukan pasangan yang baru.

Terakhir, ada seseorang yang berlayar dilautan luas. Tiba-tiba angin kencang memporak-porandakan kapalnya. Beruntung ia masih selamat dan terdampar disebuah pulau tak berpenghuni. Setiap hari, setiap saat ia berdo'a agar Tuhan mengirimkan seseorang yang akan menyelamatkannya keluar dari pulau tersebut. Waktu berganti tahun, orang ini terus berdo'a. Lama kelamaan mulai terbiasa hidup sendiri dan mampu membangun sebuah rumah dengan jerih payahnya. Namun suatu hari, setelah kembali dari perburuannya mencari makanan, ia mendapati rumahnya terbakar. Dan kemudian ia bertitah pada Tuhannya, " Tuhan cobaan apalagi ini, bertahun-tahun lamanya Engkau tidak mengabulkan do'aku dan kini rumahku habis terbakar. Mulai detik ini aku tidak akan lagi memohon pada-Mu. Sesaat setelah berdo'a, tiba-tiba saja ada sebuah helikopter yang datang. Ternyata asap dari rumah yang terbakar itulah yang membuat seorang pilot tertarik untuk datang kepulau tersebut. Singkat cerita selamatlah orang yang terdampar tadi.

Nah, that is life. Ada berbagai macam aksi dan reaksi yang akan dikeluarkan manusia ketika dia dihadapkan dengan kesenangan, kesedihan dan berbagai macam bentuk permasalahan hidup. Ada yang tetap tegar untuk menjalani dan meneruskan hidupnya, ada yang memilih untuk tetap terpaku dengan masa lalunya, ada yang kemudian terpuruk tak pernah bangkit dan lain-lain.

Semua pilihan ada ditangan kita. Mau seperti apa hidup ini kita sikapi. Yang jelas, manusia adalah makhluk dho'if. Terkadang merasa benar dengan pikiran dan perasaannya. Padahal apa yang menurut manusia itu benar dan baik, belum tentu seperti itu menurut Tuhannya. Apa yang menurutnya buruk belum tentu juga buruk menurut ALLAH.

Sungguh ALLAH Maha Tahu. Kita tetap harus yakin dengan do'a-do'a kita, masalah terkabul atau tidak itu pasti sudah ada perhitungannya.

Wallahualam.

Semangatlah, Nini...

Flamboyan, 2011

Wednesday, March 09, 2011

Perenungan seorang aku

Perjalanan waktu terkadang tak bisa kumengerti. Lajunya terkadang terasa begitu cepat, namun terkadang terasa tak bergerak sedikitpun hingga membuatku beku karena menunggu.

Tak pernah terbayangkan, beberapa kisah yang pernah tercatat dibeberapa lembar kehidupan teman-temanku, tergores juga pada tinta kehidupanku. Dulu, aku tak pernah mengerti mengapa Tuhan mempertemukanku dengan teman-teman yang harus kudengar setitik kisah hidup mereka yang menyedihkan,bahkan mungkin terdengar begitu tragis. Aku tak pernah tau ada apa sebenarnya.Yang jelas aku pernah bertanya pada-Nya, "Tuhan kenapa kau pertemukan aku pada cerita-cerita sedih ini???"

Aku hanya berfikir, ALLAH sedang menunjukkan betapa beruntungnya aku karena pernah mendengar cerita-cerita manusia tangguh yang hebat.

Dan kini, aku baru menyadari bahwa kisah2 sedih yang pernah singgah dikehidupan orang lain, ternyata singgah juga dan menghampiriku. Ternyata mengalami sendiri jauh lebih sakit ketimbang hanya mendengar ceritanya. Bahkan hingga saat ini pun aku masih menterapi diriku untuk ikhlas dan tawakal menjalani takdir.

Sekarang aku sudah mampu tersenyum. Ternyata, mungkin dulu Tuhan tengah mempersiapkanku. Aku memang lemah dan mudah rapuh. Namun, melalui peristiwa2 yang jauh lebih hebat dan berat dari apa yang kualami, membuatku bisa belajar dan bersyukur betapa beruntungnya aku pernah dititipkan dan dipertemukan dengan takdir ini.

Merangkai rajutan-rajutan keyakinan, memang tak mudah. Terkadang ia kusut, hingga semua terasa dicekik ketidakberdayaan yang akan menyalahkan siapa saja yang tampak. Untungnya, perlahan-lahan, aku mulai mampu menghapus sedikit demi sedikit kaca yang berdebu. Satu persatu kusaksikan teman-temanku tersenyum dengan kebahagiaan yang menghampiri mereka. Airmata yang dulu pernah tumpah serasa lenyap tak berbekas. Dan aku kembali tersenyum, kelak episode itu juga akan datang padaku. Insyaallah. Amin.

Dengan keyakinan penuh pada-Nya.
Kujalani hari.

Terima kasih, Tuhan.
Terima kasih atas setiap episode kehidupan yang pernah kau titipkan padaku.
Terima kasih telah menghadirkan orang-orang yang mencintaiku dan aku mencintai mereka dengan caraku yang sederhana.

Tak ada yang sia-sia bagi-Mu.
Sebesar biji dzarah sekalipun takkan luput dari perhitunganmu.

Terima Kasih, Tuhan.
Izinkan aku menjalani, episode-episode kehidupanku yang berikutnya,
dengan sesuatu yang lebih baik lagi.
Amin.

Flamboyan, 2011

Peristiwa dan Do'a

Hidup adalah rangkaian peristiwa. Ada peristiwa yang kita rencanakan langsung seperti pergi ke sekolah, berbelanja ke pasar, dan lain-lain. Namun, ada juga peristiwa yang bukan kita yang merencanakannya seperti musibah, bencana alam dll.

Peristiwa yang kita rencanakan pada akhirnya telah dirancang oleh ALLAH. Sehingga, apapun peristiwa yang kemudian menghampiri, maka kita harus memahami Sunatullah yang ada dibalik peristiwa tersebut. Sunatullah tidak memperkenankan kita menjadikan peristiwa apapun. Setiap peristiwa itu memperkenankan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Apapun yang terjadi dalam kehidupan ini akan menjadi ayat/ tanda. Ayat/ tanda tersebut tidak selalu tersaji dalam kebaikan tetapi juga dari keburukan. Memahami sunatullah bahwa tidak ada satu manusiapun yang lepas dari ujian ALLAH akan membuat kita semakin yakin dengan ujian2 tersebut. Ujian bisa berupa musibah maupun fitnah merupakan ajang yang dapat menguatkan ruhiyah seseorang.

Seorang dikatakan ruh-nya bagus, apabila dia mengoptimalkan ibadahnya kemudian ketika ia dibenturkan dengan ujian, dia mampu kembali kepada ALLAH. Orang akan terukur ruhiyahnya ketika ia mampu menyertakan ALLAH disetiap permasalahannya.

Salah satu sarana yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah adalah Do'a. Do'a adalah kekuatan seorang muslim. Dalam berdo'a ada etika yang harus dijaga yakni:
1. Berdo'a tidak boleh tergesa-gesa, karena do'a butuh kesabaran.
2. Berdo'a tidak boleh berputus asa jika do'a2 itu belum dikabulkan. Karena ALLAH yang menentukan kapan do'a itu akan terkabul, dan ALLAH yang paling tau bentuk terkabulnya do'a.

Do'a itu pasti akan segera dikabulkan jika menurut ALLAH do'a itu memang sesuai dan pantas untuk hamba-Nya. Adakalanya do'a akan dikabulkan melalui anak cucu, seperti do'a nabi Ibrahim dan adakalanya do'a dikabulkan di akhirat seperti do'a Nabi Muhammad untuk umatnya.

Sehingga, apapun peristiwa yang menghampiri baik yang berupa kesenangan maupun maupun kesediahan merupakan sebuah sunatullah yang harus dijalani. Dan sudah selayaknya, kita selalu melibatkan ALLAH dalam peristiwa yang kita alami dalam sujud dan do'a-do'a panjang kita.

Flamboyan, 2011

Sunday, March 06, 2011

Elegi seorang Aisyah II

Sudahlah Aisyah,
berhentilah memposisikan dirimu sebagai terdakwa
pesakitan dalam ratapan...

berhentilah menjadikan dirimu sebagai korban,
sehingga orang-orang berhak mengasihanimu dan kau merasa bebas dengan airmatamu..

Dengar Aisyah,
Semua peristiwa adalah hakmu untuk merencanakan,
tapi atas rencana itu ada hak-Nya untuk dilanjutkan...

maka Aisyah,
kau boleh diam kini,
tapi ingat hanya sesaat.

keretamu sudah menanti,
mozaik-mozaik hidupmu belum lah terkumpul semuanya,
tidakkah kau lupa dengan mimpimu??
tidakah kau ingat akan cita-citamu?
maka berlarilah....

Wahai Aisyah,
kau adalah manusia merdeka,
maka berhentilah memenjarakan dirimu dengan hatimu.

kini katakanlah dengan tegas,
Cukup!

Flamboyan, 2011

Elegi seorang Aisyah I

Dan Aisyah pun bertanya?

Jadi apakah salah menginginkan sesuatu yang biasa dan sederhana?

Karena dimatanya biasa dan sederhana itu terasa luar biasa....

Kenapa orientasi itu harus terpaku pada materi atau wujud dan berbentuk?

Siapa yang berani memberikan jaminan kebahagiaan sebenarnya??

Tak ada satu manusiapun.

Aisyah terus berfikir.

Sesaat kemudian ia tersenyum.


Sebenarnya tak ada yang salah.

Tak ada yang perlu diperdebatkan lagi.

Hanya tergantung bagaimana ia memandang gelas itu,

Apakah setengah kosong atau setengah berisi?


Kini, ia dapati bahwa tidak ada keyakinan yang bisa disandarkan pada manusia,

Meski bahagia sekalipun.


Jadi kelak biasa ataupun luar biasa hanyalah bonus,

Dari kerja keras, ketulusan, dan keikhlasan hari ini.


Flamboyan, 2011

Friday, March 04, 2011

Baik-baiklah kawan...

Tuhan,
ternyata kekosongan itu juga menjadi miliknya,
aku tak tau sudah berapa lama ia menghabiskan malam dalam pilu, yang kutau kini matanya tampak sayu,

Baru kusadari selama ini aku begitu egois,
meninggalkannya dalam kesendirian dan keputusasaan,
dan sore itu aku hanya bisa memandang sebuah senyuman yang ia paksakan,

dan ia berujar "aku bosan hidup"

inspirasiku kini redup,
terpaan masalah membuat dirinya menyerah,

maaf kawan,
kutinggalkanmu dalam sepi,
sentuhan terakhir itu semoga menjadi penguat bagimu,
dan juga penguat batinku....

The Choosen Heart

Ketika sebuah cerita sedih diceritakan pada seorang sanguinis, maka cerita sedih itu akan menjadi cerita lucu yang terdengar konyol dan sia-sia. Maka siap-siaplah kecewa dengan hati yang mengharu biru.

Ketika sebuah cerita lucu disampaikan pada seorang melankolis, maka cerita itu menjadi cerita sendu yang terdengar begitu menyayat hati. Dan siap-siaplah untuk mengusap airmatamu yang luruh.

Dan cerita kembali menjadi berbeda ketika kau datangi seorang yang koleris dan phlegmatis. Mungkin cerita akan berujung pada ending yang berbeda dari maksud dan tujuan awal.

Diri bebas memilih, kemanakah kaki akan mengarah ketika kebutuhan untuk berbicara itu tak terbendung. Tapi jangan pernah harapkan sesuatu yang lebih. Karena kecewaan itu terlalu sering beriringan dengan pengharapan.

Jika tak ditemui seorang yang tepat untuk berbagi,
maka nikmatilah saat-saat memeluk cerita demi cerita dalam bait-bait kesendirian,
karena diam dan membicarakan dengan hati dan pikiran sendiri,
merupakan kesenangan yang mungkin tak didapati dari siapa saja.

akankah cerita akan menjadi sedih, bahagia, lucu, konyol, dan sebagainya,

semua tinggal disetting sesuai dengan rasa hati yang ingin dipilih!

Mimpi yang Nyata

Suatu pagi aku terjaga,
dan mendapati diriku terjebak dalam raga seorang wanita 26 tahun.

Aku panik.
Mencoba mencubiti diriku agar segera terbangun dari mimpi ini.

Mencari dimana masa indah dulu.
Masa ketika ku bisa terbang tanpa batas,
masa dimana ketakutan hanyalah sebuah lelucon,
masa ketika keceriaan adalah raja kehidupan,
masa tiada hari tanpa senyum menyambut dunia.

Masa yang kurindu.
karena bumi ini terasa berputar tanpa beban...

Dan kini kutemukan ragaku disini.
Secepat inikah waktu berlalu?
Rasanya baru kemarin.
Yah kemarin.

Senyumku terasa terengut dari bibir ini,
ketakutan, keraguan, kesedihan, kegelisan,
terasa bagaikan pil pahit yang harus ditelan.

Jika matahari itu masih sama,
jika langit itu masih sama,
jika awan itu masih sama,

kenapa aku harus bersembunyi dibalik angka yang mengekang kemerdekaanku,

aku tak boleh diam di depan cermin,
mendapati bayangan yang tak kumengerti,

aku harus terus berlari,
dan berlari seperti dulu,
dengan keceriaanku..
dengan senyumku..
dengan kebahagianku ada ataupun tiada..

kesedihan dan kebahagiaan hanyalah lintasan yang harus singgah,
dan tidak boleh membuatku berhenti untuk terbang,

Mengetikah kau hati??

Flamboyan, 2011

Melodi Kenangan

Jika kau telah berlari sejauh mungkin,
Namun bayangan itu terus mengejarmu,
maka cobalah untuk terus tersenyum.
Karena bayangan itu telah tercipta untuk menjadi bagian hidup yang tak mungkin tertolak.

Jika kau paksakan untuk lepas,
maka semakin deras luka itu mengalir yang membuat kau semakin terkulai lemah tak berdaya.
Kau bagai mayat hidup yang terus berkewajiban menjalani hari-hari yang serasa kelam.
Kau terus menangisi sisa-sisa genggaman yang sudah lama pergi.
Kau akan terus berdiri di ruang kosong itu.
Menanti sesuatu yang kau sendiri tak tahu,
apa, mengapa dan siapa.

Pelan-pelan saja.
Karena menghapus jejak satu persatu,
meruntut dari awal kejadian bermula,
kembali pada memori yang hanya kenangan,
adalah suatu gunjangan hebat yang akan menguras air mata.

Jika masih ada takut dihatimu,
tutuplah mata itu,
rasakan setiap harmoni yang mengalir di aliran darahmu,
biarkan angin itu berhembus lembut menampar wajah-wajah yang pucat,
biarkan daun-daun itu gugur dan menemanimu dalam kesendirian yang bermakna,

Lepaskanlah semua yang tak mungkin kau genggam...
pelan-pelan saja,
sekali lagi jangan libatkan rasamu dalam keterpaksaan...

ikuti saja aliran air yang mengalir...
dan temui setiap pelangi ketika kau singgah pada tepiannya....

lepaskanlah semua yang terjadi,
karena matahari itu kan terus disana.
Meski kau tak mampu lagi melihatnya.

Flamboyan, 2011

Tuesday, March 01, 2011

Suara Hati Seorang Hamba

Masalah itu muncul ketika diri memohon ketenangan, kekuatan dan kesabaran. Terkadang sulit untuk memahami sebernarnya apa maksud dari setiap kejadian. Mengapa kehidupan ini begitu menyimpan berjuta-juta misteri yang tak mampu dimengerti. Mengapa terkadang ketika kita meminta A, ALLAH memberikan Z. Kenapa kita ingin yang ini, tetapi diberi yang itu?Kenapa disaat diri memohon ketenangan, ada begitu banyak konflik batin membuat hati bergemuruh? Mengapa ketika diri meminta kekuatan, ada ribuan beban menghampiri dan melemahkan pertahanan? Mengapa ketika diri meminta kesabaran, badai masalah memporak-porandakan kekuatan dinding emosi?

Tuhan, sungguh aku tak mengerti.
Aku hanya yakin Engkau lah yang mengabulkan do'a setiap hamba-hamba-Mu.
Hanya Engkau yang mampu memberikan ketenangan, kesabaran dan kekuatan itu.

Tuhan, ini mungkin adalah cara-Mu untuk menjawab semua permintaan dan permohonanku.
Namun, maaf terkadang kelemahan ku sebagai manusia membuatku tak mampu membaca setiap jawaban-jawaban yang Engkau berikan. Maaf jika aku terus bertanya, padahal jawabannya mungkin ada di depan mataku.

Tuhan, aku mohon maaf jika kekhilafanku lah yang ternyata membuat jawaban-jawaban itu terlihat kabur.

Terkadang, aku ingin terus berlari, terbang jauh ke negeri tanpa masalah. Mungkin karena sifat kekanak-kanakkanku yang belum mampu membuatku bijak dan dewasa dalam berfikir.

Terkadang, aku terus bertanya, kenapa aku tidak pandai bersyukur? Kenapa aku tidak tersenyum saja? Kenapa aku tak bahagia saja? Bukankah perputaran roda dunia inilah yang membuat hidup terasa indah dan bermakna? Lihat, dengar dan saksikalah apa yang ada disekitarmu... dan katakanlah kamu bahagia atas apapun yang dianugrahkan-Nya.

Tuhan, sungguh hanya Engkau tempat kembaliku.