Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Wednesday, March 09, 2011

Perenungan seorang aku

Perjalanan waktu terkadang tak bisa kumengerti. Lajunya terkadang terasa begitu cepat, namun terkadang terasa tak bergerak sedikitpun hingga membuatku beku karena menunggu.

Tak pernah terbayangkan, beberapa kisah yang pernah tercatat dibeberapa lembar kehidupan teman-temanku, tergores juga pada tinta kehidupanku. Dulu, aku tak pernah mengerti mengapa Tuhan mempertemukanku dengan teman-teman yang harus kudengar setitik kisah hidup mereka yang menyedihkan,bahkan mungkin terdengar begitu tragis. Aku tak pernah tau ada apa sebenarnya.Yang jelas aku pernah bertanya pada-Nya, "Tuhan kenapa kau pertemukan aku pada cerita-cerita sedih ini???"

Aku hanya berfikir, ALLAH sedang menunjukkan betapa beruntungnya aku karena pernah mendengar cerita-cerita manusia tangguh yang hebat.

Dan kini, aku baru menyadari bahwa kisah2 sedih yang pernah singgah dikehidupan orang lain, ternyata singgah juga dan menghampiriku. Ternyata mengalami sendiri jauh lebih sakit ketimbang hanya mendengar ceritanya. Bahkan hingga saat ini pun aku masih menterapi diriku untuk ikhlas dan tawakal menjalani takdir.

Sekarang aku sudah mampu tersenyum. Ternyata, mungkin dulu Tuhan tengah mempersiapkanku. Aku memang lemah dan mudah rapuh. Namun, melalui peristiwa2 yang jauh lebih hebat dan berat dari apa yang kualami, membuatku bisa belajar dan bersyukur betapa beruntungnya aku pernah dititipkan dan dipertemukan dengan takdir ini.

Merangkai rajutan-rajutan keyakinan, memang tak mudah. Terkadang ia kusut, hingga semua terasa dicekik ketidakberdayaan yang akan menyalahkan siapa saja yang tampak. Untungnya, perlahan-lahan, aku mulai mampu menghapus sedikit demi sedikit kaca yang berdebu. Satu persatu kusaksikan teman-temanku tersenyum dengan kebahagiaan yang menghampiri mereka. Airmata yang dulu pernah tumpah serasa lenyap tak berbekas. Dan aku kembali tersenyum, kelak episode itu juga akan datang padaku. Insyaallah. Amin.

Dengan keyakinan penuh pada-Nya.
Kujalani hari.

Terima kasih, Tuhan.
Terima kasih atas setiap episode kehidupan yang pernah kau titipkan padaku.
Terima kasih telah menghadirkan orang-orang yang mencintaiku dan aku mencintai mereka dengan caraku yang sederhana.

Tak ada yang sia-sia bagi-Mu.
Sebesar biji dzarah sekalipun takkan luput dari perhitunganmu.

Terima Kasih, Tuhan.
Izinkan aku menjalani, episode-episode kehidupanku yang berikutnya,
dengan sesuatu yang lebih baik lagi.
Amin.

Flamboyan, 2011

No comments:

Post a Comment