Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Thursday, March 10, 2011

Mencoba memaknai Hidup

Terkadang dalam mengahadapi masalah kehidupan, manusia sering sekali mengeluh. Ketika cobaan datang silih berganti, maka dia akan bertanya "Tuhan apa salah dan dosaku?", Padahal kalo mau dihitung pastilah banyak. Pake nanya lagi.

Manusia itu sunatullahnya begitu. Ingin hidup senang, semua keinginannya terpenuhi, dan hidup serba enak. Padahal hidup di dunia bukan buat senang-senang, kalo mau senang-senang urusannya nanti di akhirat. Dunia adalah tempat berjuang untuk meraih kesenangan abadi. Namun banyak yang lupa akan hal itu.

Menghadapi ujian dan cobaan hidup, sering sekali manusia berputus asa. Apalagi jika sudah berulang-ulang berdo'a, namun ALLAH masih menangguhkan terkabulnya do'a tersebut, maka manusia mulai memvonis Tuhannya, "Ah Tuhan sudah berbuat tidak adil padaku". Inilah bukti kebodohan manusia. Sungguh ALLAH Maha Tahu, potensi yang dibawa oleh masing-masing hamba-Nya. Bukankah ALLAH yang merancang manusia tersebut mulai dari adanya kompetensi sperma di dalam rahim, sampai manusia itu hadir dimuka bumi hingga manusia itu akhirnya menutup mata? Bukankah ALLAH itu paling mengerti? Jadi mengapa manusia masih banyak yang ragu?

Layukalifullahu nafsan Illa hus'aha. Allah tidak akan pernah menguji seseorang diluar batas kemampuannya. Dan selalu ada jalan yang ALLAH hadirkan yang kadan unpredictable atau diluar kemampuan manusia untuk memikirkannya.

Ada sebuah cerita seseorang yang ditinggal pergi oleh kekasihnya. Ia begitu putus asa dan berniat untuk bunuh diri. Namun, ketika akan melangsungkan niat tersebut, ia diselamatkan oleh seorang pria. Dari proses penyelamatan tersebut, mereka saling jatuh hati. Endingnya, mereka life happily ever after.

Ada juga seorang yang sangat memuja kekasihnya berkata, "Wahai kekasihku, aku mencintaimu, aku takkan bisa hidup tanpamu." Tak lama kemudian ikatan kasih mereka putus.Tapi anehnya, masing-masing mereka masih bisa hidup meski tanpa ada lagi kekasih pujaan itu disampingnya. Bahkan malah mereka menemukan pasangan yang baru.

Terakhir, ada seseorang yang berlayar dilautan luas. Tiba-tiba angin kencang memporak-porandakan kapalnya. Beruntung ia masih selamat dan terdampar disebuah pulau tak berpenghuni. Setiap hari, setiap saat ia berdo'a agar Tuhan mengirimkan seseorang yang akan menyelamatkannya keluar dari pulau tersebut. Waktu berganti tahun, orang ini terus berdo'a. Lama kelamaan mulai terbiasa hidup sendiri dan mampu membangun sebuah rumah dengan jerih payahnya. Namun suatu hari, setelah kembali dari perburuannya mencari makanan, ia mendapati rumahnya terbakar. Dan kemudian ia bertitah pada Tuhannya, " Tuhan cobaan apalagi ini, bertahun-tahun lamanya Engkau tidak mengabulkan do'aku dan kini rumahku habis terbakar. Mulai detik ini aku tidak akan lagi memohon pada-Mu. Sesaat setelah berdo'a, tiba-tiba saja ada sebuah helikopter yang datang. Ternyata asap dari rumah yang terbakar itulah yang membuat seorang pilot tertarik untuk datang kepulau tersebut. Singkat cerita selamatlah orang yang terdampar tadi.

Nah, that is life. Ada berbagai macam aksi dan reaksi yang akan dikeluarkan manusia ketika dia dihadapkan dengan kesenangan, kesedihan dan berbagai macam bentuk permasalahan hidup. Ada yang tetap tegar untuk menjalani dan meneruskan hidupnya, ada yang memilih untuk tetap terpaku dengan masa lalunya, ada yang kemudian terpuruk tak pernah bangkit dan lain-lain.

Semua pilihan ada ditangan kita. Mau seperti apa hidup ini kita sikapi. Yang jelas, manusia adalah makhluk dho'if. Terkadang merasa benar dengan pikiran dan perasaannya. Padahal apa yang menurut manusia itu benar dan baik, belum tentu seperti itu menurut Tuhannya. Apa yang menurutnya buruk belum tentu juga buruk menurut ALLAH.

Sungguh ALLAH Maha Tahu. Kita tetap harus yakin dengan do'a-do'a kita, masalah terkabul atau tidak itu pasti sudah ada perhitungannya.

Wallahualam.

Semangatlah, Nini...

Flamboyan, 2011

No comments:

Post a Comment