Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Wednesday, July 14, 2010

Ignore Children


Ketika kita melihat anak-anak jalanan dilampu merah, pernahkah kita bertanya siapakah yang paling bertanggung jawab terhadap keberadaan mereka?

Ketika kita melihat bocah-bocah dibawah lima tahun masih berkeliaran dimalam yang dingin untuk meminta belas kasihan para pengendara motor dijalanan, pernahkah kita bertanya siapakah yang paling bertanggung jawab atas keberadaan mereka?

Ketika kita melihat anak laki-laki maupun perempuan yang mulai beranjak aqil baligh, hidup dijalanan dengan mengemis, mengamen, meminta-minta, pernahkah kita bertanya siapakah yang paling bertanggung jawab atas keberadaan mereka?

Apakah,
Ibu mereka?
Ayah mereka?
Keluarga?
Lingkungan?
Ketua RT?
Ketua RW?
Kepala Desa?
Kepala Daerah?
Pemerintah Pusat?
DPR-MPR?
Para Mentri?
Presiden?
atau
Kita?

Kompleks dan dilematis.
Jumlah anak jalanan terus bertambah. Mulai dari bayi yang belum bisa menginjakkan kakinya sendiri di tanah sampai dengan anak remaja yang seharusnya mencicipi pendidikan yang layak di bangku sekolah.

Siapa yang tak miris melihat bayi kecil dalam gendongan orangtuanya berpanas-panas dilampu merah menemani sang Ibu (entah ibu asli atau palsu) mengadahkan gelas plastik kosong kejalanan yang dipadati kendaraan?

Siapa yang tidak miris melihat laki-laki yang baru beranjak remaja namun sebagian tangannya dipenuhi dengan tatto, kemudian bernyanyi sambil bergitar mengharap receh demi receh dari orang-orang yang berempati?

Sedih memang.
Tapi mencari siapa yang harus disalahkan atas semua yang terjadi juga tidak akan menyelesaikan masalah.

Semoga fenomena yang mengerikan ini bisa hilang minimal berkurang. Tak terbayangkan akan menjadi apa mereka kelak jika sedari dini mental mereka telah terkontaminasi sedemikian rupa.

Kini saatnya kita bertanya?
Apa yang bisa dan harus saya lakukan?

No comments:

Post a Comment