Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Saturday, March 17, 2012

Semua Karena Sebuah Alasan

Pernah suatu ketika pikiran bodoh ku bertanya pada-Nya, "Tuhan, kenapa hidup ini terasa tidak adil?". Ketika kulihat disekitar ku, kebaikan seringkali dimusuhi, sedangkan keburukan dijadikan raja pemakluman. Aku juga heran dan aku benar-benar tidak paham. Mengapa orang yang berada dalam kebenaran seolah-olah ditimpakan kesulitan, sedangkan yang ingkar hidup bersenang-senang menikmati dunia ini. Kenapa jalan orang yang ingin berbuat baik itu dipersulit, sedangkan orang yang jahat jalannya begitu mulus, seperti jalan tol.

Dalam perenunganku, aku kembali berpikir dan bertanya pada-Nya, Tuhan kenapa orang-orang yang bersungguh-sungguh pada-Mu, malah Engkau beri kesulitan, dan kenapa orang yang jelas-jelas ingkar pada-Mu, Engkau biarkan begitu saja? Bukankah Engkau mencintai hamba-hamba-Mu yang melakukan kebaikan?
Tak bisakah Engkau musnahkan saja segala bentuk kemungkaran didunia ini?

Tuhan, aku sudah belajar menjadi seorang manusia baik, meski belum seutuhnya, tapi aku selalu mencoba agar selalu berada in the right line. Namun, terkadang kenapa menjadi baik itu juga terasa sulit? Apakah aku berhenti saja menjadi baik?

Ah, benar-benar pikiran yang begitu rapuh dan konyol. Dimana letak keimananku?Akhirnya aku memutuskan untuk tidak lagi bertanya. Aku hanya yakin, apapun yang ada dan apapun yang terjadi didunia ini disebabkan karena sebuah alasan. Mau manusia paham atau tidak, yang jelas Tuhan yang Paling Tahu.

Dan akhirnya tanyaku menghasilkan jawaban yang baru tersadari. Ternyata, manusia itu diciptakan dengan sifat mukallaf atau artinya menanggung berbagai macam beban dari Allah swt.Sebagai hamba manusia memiliki konsekuensi kesediaan untuk memikul kesulitan. Rintangan dan kesulitan itu merupakan sebuah pembuktian, apakah si manusia tadi benar-benar menghamba pada-Nya atau tidak.

Maka tanya itu terjawab lagi. Kenapa Ibrahim harus tersiksa oleh kedzoliman Raja Namrud? atau Kenapa Musa harus tersiksa oleh kekejaman Fira'un? atau Kenapa Muhammad bin Abdullah harus tersakiti oleh kaum kafir Quraisy? atau kenapa para sahabiyah harus rela menanggung derita demi sebuah "kebaikan"? Bukankah Allah Maha Kuat, Allah Maha Kuasa, Allah Maha Berkehendak, dan Allah Maha Segalanya?

Karena "Sesungguhnya Allah telah membeli orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. Itu telah menjadi janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain daripada Allah? Maka, bergembiralah dengan jual-beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (QS. 9:111)

Aku lega, dengan jawaban itu. Untuk mendapat gelas Master saja harus jungkir balik, jatuh bangun. Apalagi kalo ingin mendapatkan surga-Nya yang memiliki "fasilitas" luar biasa. Tentu semua harus ditebus dengan pengorbanan yang luar biasa juga.

Terima Kasih, Allah.

Flamboyan, 2012.

No comments:

Post a Comment