Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Sunday, September 05, 2010

KISAH SEBUAH MOTOR TUA DIMALAM YANG DINGIN


Langit sore terlihat kelam, sepertinya sudah siap memuntahkan segala partikelnya. Seperti itulah suasana hatiku saat itu, kelabu tak menantu. Permasalahan yang tak kunjung selesai dan perselisihan kecil yang berakhir tidak mengenakkan benar-benar membuatku lemas. Ingin rasanya membatalkan pertemuan untuk ifthar bersama, tapi aku tak punya alasan untuk menolak.

Selesai menyatap rezki dari-Nya, dan setelah menenangkan hati dengan menghadap-Nya, kami pun berpisah dan beranjak pulang. Sesampai di parkiran, hujan mengguyur dengan lebatnya. Segera saja kusambar motorku, tapi sayang seperti biasa dia tidak tahan dengan cuaca dingin. Berkali-kali mencoba membujuk si motor, tapi gagal. Dia tetap tidak mau hidup. Akupun berhenti sejenak dan mencari tempat berteduh karena guyuran hujan sudah membasahi seluruh pakaianku.

Hujan. Hujan yang selalu aku sukai. Hujan yang selalu mengantarkanku pada kenangan masa lalu. Kali ini serasa seperti berada di film India saja, menangis dalam hujan. Serasa sempurna. Kutatap daun-daun yang dibasah hujan, ia seperti menari-nari kegirangan. Ah daun, tak bisakah kau sedikit memahami perasaanku?

Meski masih ingin berlama-lama menikmati hujan, aku harus segera mencari pertolongan. Maka 2 orang tukang parkir menjadi sasaran. Sebisa mungkin mereka membantu, dan mengotak-atik bagian bawahnya, tapi sayang tak berhasil. Kasihan motor tua ini, mungkin ia sangat kedinginan hingga tak mampu lagi bergerak.

Kini tinggalah, aku, malam dan hujan. Mencari bengkel, rasanya bagaikan mencari jarum ditumpukan jerami. Cuma ada dua alternative, terus berjuang sampai mesinnya hidup ato meninggalkannya di rumah makan ini hingga esok hari.

Cara pertama pun ku tempuh, hingga kaki terasa lelah, selelah tatapan seorang Bapak yang melihat perjuanganku. Beberapa kali dia menyarankanku untuk segera mencari bantuan, terutama dari orang yang mengerti mesin. Bukannya tak mau, tapi siapakah yang bisa kuhubungi di kota perantauan ini?

Akhirnya akupun menyerah, diam untuk waktu yang cukup lama. Sebuah sms pun masuk “ Mintalah pertolongan ALLAH SWT”. Ah ponakan kecilku, begitu cerdas usulmu.

Aku yakin akan pertolongan ALLAH, hanya belum tau saja bentuknya akan seperti apa.
Cara pertama tak berhasil, akupun melangkah ke cara kedua, meninggalkan motor disini dan meminta seorang teman untuk menjemput. Alhamdulillah jemputan itulah yang menjadi pertolongan ALLAH.

Disaat aku akan meninggalkan motor tuaku dan menitipkannya hingga esok hari, aku pun mengucapkan salam perpisahan dengan sekali lagi mencoba untuk menstarter. Entah dihentakkan yang keberapa, secara ajaib, motor itupun hidup…. Alhamdulillah, pertolongan ALLAH tak pernah disangka-sangka datangnya. Aku dan temanku tersenyum lega…

Ah motor tuaku yang sangat berjasa… mungkin ia tak ingin ditinggal dalam kesendirian malam yang dingin. Terima kasih ALLAH kesulitan itu selalu beriringan dengan kemudahan.

No comments:

Post a Comment