Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Monday, May 23, 2011

Sepatah Kata untuk Bidadari Syurga...


Sudah 3 hari berlalu semenjak Ia pergi menghadap kekasihnya... Tapi cerita tentang kebaikan-kebaikannya, belum juga usai. Bahkan semakin hari semakin banyak yang bersaksi dan mengakui keluarbiasaannya, keteguhannya dan komitmennya terhadap dakwah.

Wanita sederhana itu sudah sering kudengar namanya bahkan semenjak SMA dulu. Tak tahu betul siapa dia sebenarnya, tapi dia sering dijadikan contoh nyata, muslimah yang bisa diteladani. Meski sibuk dengan aktivitas dakwah yang luar biasa, meski menjadi publik figur yang memiliki jam terbang yang tinggi, tapi ia tidak melupakan kodratnya sebagai seorang istri dan Ibu dari 13 orang anak. Ia sering berpesan kepada para muslimah untuk terus menjaga kesehatan dan kualitas makanan yang dikonsumsi, agar kelak mampu melahirkan generasi-generasi yang handal.

Dan perempuan mana yang tidak cemburu padanya. Wanita super sibuk itu berhasil melahirkan anak-anak sholeh, hafidz dan hafidzah. Subhanallah. Dan moment yang paling romantis menurutku, ketika ia dan suami-nya berpegangan tangan dan saling memuraja'ah AlQuran (menurut pengakuan Salim A. Fillah). Bunda, sungguh aku cemburu padamu. Sangat cemburu. Bagaimana mungkin engkau masih bisa membaca AlQuran minimal 3 juz/hari dalam keadaan yang sangat sibuk???

Dan beberapa bulan yang lalu. Takdir mempertemukan kami. Wanita yang sering kudengar namanya itu berdiri dihadapanku. Ia begitu semangat menyampaikan kabar tentang saudara-saudara seimanku di Palestina sana. Yah, dia adalah salah satu muslimah negeri ini yang diizinkan-Nya untuk menginjakkan kaki di negeri para syuhada, Palestina. Mendengar setiap rangkaian kata yang di ucapkannya, hanya membuat kepalaku semakin tertunduk. Malu pada-Nya. Malu karena aku belum mampu berbuat apa-apa.

Kala itu, Allah mengizinkan kita berjabat tangan dan aku menciumi kedua pipimu. Begitu jelas keteduhan dan kesahajaan di wajah itu. Wajah yang mengingatkanku akan Tuhanku yang Maha Agung. Namun, tak kusangka pertemuan itu menjadi awal dan terakhir untuk kita. Karena DIA telah memilih-Mu dan mengajakmu terlebih dulu untuk pergi menghadap-Nya.

“Ya Rabb, aku sedang memikirkan posisiku kelak di akhirat, mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita Khadijah Al-Kubro yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Ataukah dengan Hafshah binti Abu Bakar yang dibela oleh Allah saat akan dicerai karena shawwamah dan qawwamahnya? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500-an hadits, sedangkan aku, ehm 500 juga belum. Atau dengan Ummu Sulaim yang shabirah. Atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad. Atau dengan siapa ya Allah, tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliyah mereka… sehingga aku layak bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di taman Firdaus-Mu.”

Itulah curahan hatimu yang terakhir. Sebuah cita-cita yang sangat indah, dan tentunya ini juga menjadi impian setiap muslimah. Semoga kini, engkau berbahagia disana, dan semoga ALLAH berkenan mengabulkan keinginanmu tersebut.

Selamat, jalan Bunda Yoyoh Yusrah,

Kita semua pasti akan menyusulmu, semua hanya masalah waktu.

Semoga ALLAH berkenan mempertemukan kita semua ditaman Firdaus-Nya.

Amin Ya Rabbal'alamin.



Flamboyan, 2011

No comments:

Post a Comment