Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Monday, March 22, 2010

An Education

Malam yang dingin ini terasa sedikit hangat dengan kehadiran sebuah talk show interaktif di salah satu TV swasta. Yang membuat aku tertarik bukan host-nya, bukan penontonnya, dan bukan setting-nya, tapi lebih kepada bintang tamu yang hadir disana. Bintang tamu kali ini berbeda. Dia tidak duduk dikursi empuk yang sudah disediakan, melainkan pada sebuah tempat tidur dorong yang sudah setia menemaninya selama bertahun-tahun.

Dia merupakan salah seorang artis favoritku. Pembawaannya yang kocak dan tidak lebay, membuat lawakan yang dibawakan terkesan sangat natural. Laki-laki dengan jargon Jari-jari itu terkenal dengan nama Pepeng. Wajahnya yang dulu gagah tampil di layar TV kini terbaring karena penyakit langka yang belum ditemukan obatnya. Penyakit ini menyerang saraf, hingga mengakibatkan kelumpuhan.

Tak terasa sudah hampir 5 tahun penyakit itu menggerogoti tubuhnya. Namun hal itu tidak menjadi penghalang semangatnya untuk terus belajar dan belajar. Dalam keadaan lumpuh itulah ia mendapat gelar master dan disematkan kebanggan. Tidak hanya itu, gerak fisiknya mungkin amat sangat terbatas tapi tidak dengan pemikirannya. Diatas tempat tidur dan ditemani dengan sebuah laptop, dia terus menulis, berkarya, membuat buku bahkan menjadi dosen diperguruan tinggi ternama di Jakarta. Subhanallah. ALLAH benar-benar Maha Adil. Laki-laki setengah abad itu membuatku malu. Malu dengan usia dan kondisiku yang jauh lebih baik.

Disana juga ada seorang istri yang selalu setia mendampinginya dengan ketegaran, kesabaran dan keikhlasan. Sosok yang banyak menginspirasi ini, mengajarkanku tentang arti kekuatan seorang wanita. Banyak orang yang beranggapan bahwa wanita itu adalah makhluk lemah. Tapi sungguh, dibalik kelemahan itu tersimpan berjuta kekuatan. Aku sering berpikir adakah laki-laki yang memiliki kesetiaan yang sama dengan wanita? Dan adakah yang bisa sekuat dan setegar seorang wanita? Wallahualam.

Walaupun begitu, aku sangat kagum dengan pasangan ini. Tak ada keluh kesah yang terucap. Keoptimisan akan sebuah kesembuhan tidak pernah hilang. Wajah-wajah mereka memancarkan ketulusan dan cinta. Sungguh ketika aku melihat mereka, aku menjadi ingat akan Tuhanku. Tuhan yang Maha Kaya dan Pemilik Alam Semesta yang Maha Luas. Subhanallah. Tidak ada yang sia-sia, selalu ada hikmah dibalik apapun yang terjadi. Ditengah ujian yang panjang, pepeng berhasil membuat sebuah puisi cinta untuk sang istri. Puisi yang mungkin ditunggu-tunggu bertahun-tahun lamanya. Bait-bait sederhana namun sarat makna ini menunjukan cinta yang dalam, sebuah harapan dan juga impian. Subhanallah. Semoga ALLAH yang Maha Pemurah memberkahi keluarga mereka dan berkenan mengabulkan harapan serta impian itu. Amin Ya ALLAH.

No comments:

Post a Comment