Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Monday, March 22, 2010

Tak Ada Judul

Buku itu sudah lama diam. Dia ingin disentuh dan dibaca. Tapi ku urung. Bukan karena saking sibuknya, hanya saja ada semburat ragu ketika aku ingin menelusuri kata demi kata yang tercetak disana. Buku yang bagus, buku yang sangat ingin kubaca. Namun sayang, buku itu jugalah yang paling tidak ingin aku buka. Aneh. Itulah segenap rasa yang bisa kuungkap. Entah kenapa, tiba-tiba timbul keengganan untuk membaca buku tentang pernikahan. Walaupun terjadi kontradiksi dalam diri, tapi sungguh butuh waktu ketika aku akhirnya memutuskan untuk membaca kalimat-kalimat yang disematkan penulisnya.

Di awal aku disentuh dengan kata-kata Niat. Yah, menikah itu harus dilandasi oleh sebuah niat. Niat yang bersih dan suci. Niat yang tidak hanya diukir manis dibibir tapi lebih dari itu. Niat menghujam di dasar yang terdalam, yang tidak ada seorang pun yang akan tahu kadarnya kecuali ALLAH. Niat jugalah yang kelak menjatuhkan hukum. Apakah ia akan divonis halal, makruh, atau bahkan haram.

Kalimat-kalimat berikutnya mengalir seiring dengan emosi yang berkecamuk di dada. Seolah-olah mengamini kegalauan, mata pun tak henti berkaca-kaca. Bagai sebuah jalan, aku terus maju. Aku diam sejenak ketika sebuah pengetahuan baru datang. Ternyata ucapan semoga berbahagia dan semoga dikarunai banyak momongan kepada pengantin baru yang lazim disampaikan dan bahkan mungkin sudah mendarah daging sebenarnya tidak pernah dianjurkan oleh Nabi SAW alias dilarang. Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menyampaikan do’a keberkahan pada ‘pasangan baru’. Berkah merupakan wujud nikmat yang tak ternilai, yang tidak hanya beperngaruh pada si pasangan tapi juga orang-orang yang ada disekitarnya. Tidak hanya itu, berkah juga bisa dirasakan dalam jangka pendek hingga jangka panjang. Sungguh beruntung, orang-orang yang mendapat hadiah keberkahan dari ALLAH. ketika hamba-hamba menerima hadiah keberkahan dari-Nya, maka kebahagiaan akan muncul dengan sendirinya.

Aku menutup halaman-halaman yang baru saja mengantarkanku kesebuah dunia baru, yang jika ALLAH berkenan akan kurasakan juga nanti. Aku menghentikan penjelajahan ini, karena aku harus kembali mengumpulkan ‘kekuatan’ sebelum aku dihantar dalam rimba yang sebenarnya.

No comments:

Post a Comment