Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Saturday, March 06, 2010

Misteri Semangkuk Bakso



Jam menunjukan pukul 13.35. Ups, telat. Aku segera memburu langkah. Aku mengetuk pintu beberapa kali sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kelas. Posisi depan sebenarnya tidak terlalu kusukai, but I’ve to choose it. Sejenak aku perhatikan orang yang duduk didepanku. Is that the lecturer? It’s really unpredictable. Aku tak pernah menyangka sosoknya begitu sederhana. Amat sangat sederhana malah. Tubuhnya tinggi kurus, dengan berat badan mungkin tak mencapai 50kg. Warna kulitnya gelap begitu juga dengan warna bibirnya yang juga gelap akibat asap rokok. Am I dream?? No, it’s real babe….

Terus terang, penampilan beliau sangat jauh berbeda dengan dosen-dosenku yang lainnya. Performance-nya pun agak membuatku ragu. Untuk seseorang audio-visual sepertiku, terus terang penampilan seperti ini sedikit mengganggu. But seperti kata pepatah “ don’t look the book from its cover..”. Aku pun tak mau mengeluarkan pendapat terlalu dini.

What happen next?? Ketika beliau berbicara, aku menangkap sesuatu. Ow…benar, he’s my lecturer. British English yang cukup fasih membuatku yakin bahwa laki-laki paruh baya itu telah menyandang gelar Ph.D. Untung aku tidak terlalu cepat menilai apalagi sampai underestimate.

Baru saja aku menetralkan diri, tiba-tiba aku kembali harus memastikan bahwa aku tidak sedang bermimpi. The lecture got salary, and he had a brown envelope which full of money in his pocket^_^ And u know what…??? He treated us…!!! All of the students in the class…!!! Proses perkuliahan hanya berjalan lebih kurang 1 jam, dan jam berikutnya kami habiskan di warung bakso….

Ini benar-benar my first experience, ada gitu dosen yang baru gajian kemudian mengajak mahasiswanya makan bakso. Ga’ bayar sendiri-sendiri, tapi ditraktir. Semua mahasiswa lagi (maksudnya yang ada dikelas beliau saat itu). Sampai-sampai aku meminta temanku untuk mencubit untuk memastikan bahwa aku sedang tidak dalam keadaan tertidur alias tidak bermimpi. It’s really suprising me…

What will happen next??? We don’t know, yang jelas ketika semangkuk bakso sudah bersemayam indah diperut kami dan laki-laki bersahaja itu pamit dengan sepeda motor Honda jadulnya, dibenak kami masih tertinggal seribu tanya, kira-kira minggu depan ada kejutan apalagi ya???

No comments:

Post a Comment