Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Thursday, September 17, 2009

Get Married....???

Lubang di Hati
By: LETTO

Ku buka mata dan ku lihat dunia
‘tlah ku terima anugerah cinta-Nya

Tak pernah aku menyesali yang ku punya
Tapi ku sadari ada lubang dalam hati

Ku cari sesuatu yang mampu mengisi lubang ini
Ku menanti jawaban apa yang dikatakan oleh hati

Apakah itu kamu, apakah itu dia
Selama ini ku cari tanpa henti

Apakah itu cinta, apakah itu cita
Yang mampu melengkapi lubang dalam hati

Ku mengira hanya dialah obatnya
Tapi ku sadari bukan itu yang kucari

Ku teruskan perjalanan panjang yang begitu melelahkan
Dan ku yakin kau tak ingin aku berhenti


Lubang di dalam hati. Syair yang dalam banget, apalagi bagi orang yang hatinya masih memiliki ruang kosong yang belum terisi^_^.

Aku jadi teringat, suatu hari, di kelas Metodologi Penelitian Pendidikan seorang Professor memberikan penjelasan tentang penelitian. Yap...beliau menjelaskan bahwa penelitian itu ada disebabkan oleh adanya sebuah masalah. Jadi, cobalah cari2 permasalahan yang bisa di jadikan bahan untuk di teliti. Yang jelas, masalah tersebut haruslah bermanfaat, belum ada yang meneliti dan menghasilkan sesuatu yang baru.

Entah berawal dari mana, sang Prof memberikan sebuah contoh masalah yaitu ada seorang perempuan yang berusia 35 tahun namun belum menikah. Itu menjadi masalah bagi si wanita. Tentu saja. Di usia yang cukup matang ( amat sangat matang malah...) tapi belum menikah, of course, it's a big problem. Nah, si Prof mengajak kami para jomblowan dan jomblowati ^_^ yang ada di kelas itu untuk berpikir sejenak, jauh menembus ruang dan waktu mengapai mimpi dan masa depan (alah....)

Redaksinya lebih kurang seperti ini,
Dalam kehidupan, seseorang haruslah mempunyai perencanan. Termasuk perencanaan rumah tangga. Yap.. kapan akan menikah, kapan akan punya anak dan kapan harus menikmati masa tua, semua harus diperhitungkan dengan matang.

Karena jika salah memperkirakan,maka akan berpengaruh ke masa depannya. Bayangkan jika seorang wanita/ laki2 menikah di usia 30-an, maka andaikan punya anak, di usia yang ke-50, anak-nya baru berusia 20 tahun, itu untuk anak yang paling tua. Nah, kl anaknya ada 3-4 orang, Berarti ada kemungkinan di usia anak bungsu ke-20, si orangtua sudah berusia 60 tahun. Padahal di usia2 17-20-an adalah masa2 produktif, maksudnya pengeluaran lagi banyak2nya seperti biaya masuk SMA, les, bimbel,beli buku, biaya internet, kuliah dll. Bayangkan jika di masa2 produktif, anak harus memendam keinginannya karena orang tua sudah pensiun dan memiliki dana terbatas?

Hmm....pemikiran yang amat sangat jauh kedepan. Memang, tentunya di tahun2 yang akan datang kehidupan akan semakin sulit. Biaya pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, papan dll pasti mahal.

Suasana kelas sedikit gaduh, para jomblowan-jomblowati sepertinya mulai mengalami kegelisahan^_^. Seorang teman yang duduk di sampingku menyenggol tanganku, sejenak lamunan yang sudah sampai ke masa depan itu pun terhenti. Dia menggodaku " tuh..,mbok ya grade-mu di turun-in dikit, yang tadinya 100 kurangi jadi 99 ato 98...biar cepat nikah" ujarnya sambil tersenyum.Aku membalas senyum itu dengan senyuman, tapi agak kecut^_^.

Trus temanku berkata lagi.."Liat aq, dulu waktu usia-ku 22 tahun sudah punya 2 anak... Nah, sekarang anak2ku lagi masa2 produktifnya, aq masih bekerja dan alhamdulillah masih punya dana tuk mencukupi...".

Yah...terus terang, aku sangat kagum dengan temanku itu. Dia adalah seorang teman yang usia-nya terpaut jauh dariku. Dia berani mengambil keputusan untuk menikah saat di semester 7. Dan mendengar perjalanan hidupnya, aku hanya bisa berkata " Amazing..., very inspiring woman..."

Kembali ke syair LETTO tadi, mungkin salah satu cara untuk menutupi lubang di dalam hati adalah dengan menikah. Dan usia2 setelah tamat kuliah adalah usia2 yang amat sangat rawan dengan pertanyaan "Kapan menikah..???". Yah pertanyaan yang amat menyebalkan terkadang.

Jika pertanyaan itu ditanyakan padaku, maka dengan diplomatis aku berkata " Semua kan Indah pada waktunya..." Jawaban basi tapi manjur.

Bagi para jomblowan dan jomblowati, tak usah khawatir. ALLAH sudah berjanji kok bahwa masing2 kita dijadikan berpasang-pasangan,hanya saja mungkin kapan bertemunya masing2 orang berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat.Dan yakinlah jodoh tak akan pernah tertukar, semua sudah tercatat di Lauhul Mahfudz.

Bagi yang sudah ketemu dengan soulmate-nya...selamat dan pertahankan. Bagi yang belum , seperti saya^_^, mari kita berikhtiar.

Semangat!!!


(Terinspirasi dari seorang teman yang sedang Fall in Love ^_^)


Insyaallah, ALLAH selalu memantau

No comments:

Post a Comment