Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Thursday, January 21, 2010

Dilema

Oleh: Nini Wahyuni

Hampa, tapi tidak hampa. Ruang ini tidak kosong, tapi terasa sepi. Menatap tapi tiada. Mendengar tapi tuli. Berbicara bibir bisu. Rintihan hati kemudian menari-nari, berkaca didepan cermin kejujuran yang palsu. Diam, bukan tidak bergerak. Hening bukan berarti pilu. Hanya saja menatap detik demi detik yang berlalu, meninggalkan sejarah yang akan menjadi cerita bagi anak cucu. Ruang dan waktu diputar kembali, menembus kemustahilan yang tak mungkin berulang.
“Wahai Adam! Tinggallah engkau bersama istrimu dalam surga dan makanlah apa saja yang kamu berdua sukai. Tapi janganlah kamu berdua dekati pohon yang satu ini. Apabila didekati kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.“
Ah, tapi keinginan itu begitu kuat. Rasa penasaran menusuk-nusuk hasrat yang mulai berkecamuk. Peperangan terjadi, antara boleh dan tidak boleh? Antara patuh dan rasa ingin tahu? Rasa takut bercampur dengan harap? Harus tetapi tidak benar? Mau tapi jangan melawan? Apa maksudnya sebuah larangan jika dia bertengger pada kenikmatan? Kenapa harus tercipta jika tidak boleh tersentuh? Ah, ini benar-benar rumit. Memenangkan antara hasrat dengan sebuah larangan kemutlakan? “Tapi lakukanlah,” bisik setan-setan itu. Atas nama sumpah, mereka merayu dan mengatakan semua akan baik-baik saja. Maka tanganpun mulai menyentuh pohon ajaib itu, dan seketika kenikmatan berubah menjadi malapetaka. Merekapun terusir. Jatuh kebumi.
Allah berfirman, “ Turunlah kamu! Kamu akan saling bermusuhan satu sama lain. Bumi adalah tempat kediaman dan kesenanganmu sampai waktu yang telah ditentukan.”

No comments:

Post a Comment