Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Thursday, January 21, 2010

Kontradiksi

Oleh: Nini Wahyuni

Dia mempunyai dan tak mempunyai. Dia raja dan tidak raja. Dia berkuasa dan tidak berkuasa. Dia lelah, dan tidak lelah. Dia tua dan tidak tua. Itulah Umar bin Khattab. Hobinya berjalan dikegelapan malam yang senyap untuk meyakinkan bahwa tak ada satupun rakyat yang menderita diatas kepemimpinannya. Tak hanya kesejahteraan manusia sebagai jaminan, bahkan binatang pun tak luput dari perhatiannya. Ketika suatu malam dia berjalan dengan sahabatnya Aslam, terdengarlah sebuah dialog antara seorang ibu penjual susu dengan anak perempuannya. Si ibu meminta agar anaknya mencampur susu dengan air biasa. Tapi dengan bijak si Anak berkata bahwa Amirul mukminin telah melarang untuk mencampur susu dengan air biasa. Tak goyah, si ibu terus meminta dan berkata “ lakukanlah, bukankah saat ini kamu berada ditempat yang tak mungkin terlihat oleh Umar? Dengan santun si anak menjawab, “aku tidak mungkin menta’ati Amirul mukminin disaat ramai dan mendurhakainya disaaat sepi.” Itulah miskin dan tidak miskin. Itulah sulit dan tidak sulit. Itulah sempit dan tidak sempit. Itulah goyah dan tidak goyah. Itulah biasa dan tidak biasa. Kelak dari rahim wanita jujur itu lahirlah Umar bin Abul Aziz yang terkenal dengan Keadilan dan Kebesarannya.

No comments:

Post a Comment