Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Thursday, January 21, 2010

Paralogis

Oleh: Nini Wahyuni

Aneh, nenek tua itu harus meringkuk dipenjara selama 15 hari karena 3 butir kakao yang dipetik dari sebuah perkebunan swasta yang luasnya 200 hektar. Apalah arti 3 butir kakao? Toh itupun tidak untuk dimakan, hanya diambil sebagai bibit untuk menanam tanaman baru. Tapi yang namanya mencuri, tetap saja mencuri. Tidak ada kata ampun. Wanita tua dari kampung terpencil itupun akhirnya mencicipi dunia dari terali besi. Di sisi lain, ada maling berdasi yang sedang berwisata kuliner, have fun dan mungkin menikmati segelas minuman dingin sambil berjemur dipantai yang indah. Uang yang dicuri tidak 1 juta atau dua juta, tapi lebih dari miliayaran rupiah bahkan triliunan. Kalo ditukarkan dalam bentuk kakao, mungkin pulau Jawa akan jadi lautan kakao. Perbuatan si maling berdasi tidak hanya mencekik kas negara, tapi juga membunuh jutaan manusia tak berdosa. Namun, tak ada yang bisa menyentuh kekejaman itu. Bukti-bukti nyata didepan mata saja, bertekuk lutut dan hanya akan menjadi buku museum yang siap untuk diabadikan. Hukum yang tak bisa menghukum. Kuasa yang tidak bisa berkuasa. Realitas yang tidak realitas. Adil yang bukan adil. Benar yang salah. Salah yang benar. Ah, benar-benar rumit.

No comments:

Post a Comment