Welcome to Matahari Ilmu

Jika hidup itu mengajarkanmu banyak hal, maka tuliskanlah sebagai sebuah tinta sejarah yang penuh hikmah....


Friday, February 12, 2010

Berkirim Surat

Kecanggihan teknologi ternyata tidak selamanya berdampak positif. Terkadang ada beberapa hal yang hilang atau lenyap akibat lahirnya sebuah teknologi. Salah satunya adalah kebiasaan menulis surat. Jika dicermati, banyak anak muda zaman sekarang yang tidak begitu mengerti bagaimana cara mengirim surat. Mungkin ada juga yang tidak tau disebelah mana prangko harus diletakkan dan disebelah mana alamat pengirim dan penerima dituliskan.

Menulis surat mungkin dianggap jadul, ga’ keren dan spend much time. Harus menulis dulu, masukan ke amplop, trus dikirim dan menunggu beberapa minggu agar bisa menerima surat balasan. Di zaman yang serba instant dan serba praktis, menulis surat tentu bukanlah cara yang cukup efektif.

Sekarang ini sudah ada email atau surat elektronik, dalam sekali klik bisa langsung di send dan di receive. Atau yang paling mudah adalah dengan mengirim sms. Dengan Rp. 99-150 atau memanfaatkan layanan sms gratis, maka kita bisa mengirim pesan tertulis. Pesan ini juga tak perlu harus menggunakan kata-kata yang utuh, cukup dengan disingkat saja seperti yang menjadi yg, menyenangkan menjadi mnyngkn, suka menjadi sk, pokoknya cukup menggunakan huruf konsonan saja, dan mengabaikan keberadaan huruf vokal.

Akibat kecanggihan teknologi ini bisa dilihat di tahun 2000-an, saat Idul Fitri tiba, kantor pos yang tadinya ramai luar biasa kini menjadi sepi. Kebiasaan mengirim kartu ucapan telah diwakilkan dengan sebuah sms, lebih cepat dan murah jika dibandingkan harus mengirim kartu ucapan via pos yang membutuhkan waktu berhari-hari dan berminggu-minggu.

Esensi antara surat dan sms tentu berbeda. Menerima surat dan menerima sms, sensenya juga tak sama. Terkadang banyak yang memberikan ucapan selamat atau ucapan berbelangsungkawa hanya via sms saja. Walaupun ini umum negeri kita, tapi pada dasarnya hal itu bukanlah sesuatu yang polite.

Sekarang ini rata-rata orang berkunjung ke kantor pos hanya untuk membayar tagihan rekening listrik, telepon, air, kredit dan lain-lainnya. Kalaupun mengirim surat, paling juga surat lamaran pekerjaan. Atau juga hanya sekedar untuk mengirim barang ke luar daerah.

Terkadang saya kangen juga mengirim surat^_^. Dulu di masa-masa SMA bahkan awal kuliah, kebiasaan berkirim surat masih dilakukan. Senang rasanya ketika menerima surat dari seorang teman, atau sahabat pena yang berada diluar daerah. Apalagi mendapat oleh-oleh cerita dari kakak yang tegah merantau, dijamin bisa berlinangan air mata.

Namun sepertinya kebiasaan berkirim surat ini mulai terkikis. Jika teknologi semakin canggih, maka bisa jadi kantor pos hanya tinggal nama. Meskipun demikian, setidaknya saya mempunyai kenangan indah saat-saat berkirim surat, hunting kertas-kertas surat di toko buku, dan mengoleksi beberapa perangko berdasarkan serinya.

No comments:

Post a Comment